Konvensi Partai Republik Siaga Hadapi Demonstran

Demonstran turun ke jalan di St. Petersburg, Florida, dekat tempat Konvensi Nasional Partai Republik berlangsung. (Foto: AP)

Ratusan demonstran telah bersiap di Tampa, Florida, untuk menyuarakan protes saat Partai Republik melangsungkan konvensi nasional.
Para demonstran datang ke Tampa, Florida, tempat Konvensi Nasional Partai Republik akan dilangsungkan, namun sepertinya mereka tidak akan dapat berpapasan dengan anggota partai pada acara pencalonan kandidat presiden tersebut.

Demonstran dijaga supaya berada jauh dari tempat Konvensi, dan sejauh ini mereka berkumpul dalam kelompok-kelompok beranggotakan puluhan sampai beberapa ratus orang. Namun kekhawatiran adanya protes masif yang akan membawa kekerasan dan hiruk pikuk sepertinya tidak akan menjadi kenyataan.

Badai tropis Isaac, jalur dan intensitasnya sulit ditebak dan telah menunda mulainya Konvensi telah membuat para demonstran menjauh. Badai telah membawa hujan dan angin tapi belum hujan deras, dan cuaca panas serta lembab bulan Agustus hilang entah ke mana.

Pada Minggu (26/8), demonstrasi muncul dengan tema mulai dari serikat buruh dan gerakan Occupy Wall Street sampai kelompok berusiakan 30-an yang memrotes kandidat presiden Partai Republik Mitt Romney karena menaruh anjingnya, Seamus, di atas mobil dalam sebuah liburan keluarga.

“Memperlakukan binatang saja tidak benar, bagaimana bisa memperlakukan negara kita dengan baik?” ujar Kim Swygert, 37, mahasiswa hukum dari Tampa.
Beberapa demonstran membawa papan-papan bertuliskan sentimen anti Romney, termasuk “Jangan taruh saya di atap mobil, kawan.”

Mereka yang melakukan demonstrasi mengatakan ingin melihat lebih banyak orang bergabung dengan mereka, namun cuaca buruk membuat warga enggan datang.
“Banyak orang yang takut datang karena hujan dan petir yang mendekat,” ujar Sarah Kilker, yang ditemani anjing Chihuahua berambut panjang dan seekor anjing jenis campuran.

Jalanan Tampa tidak seperti St. Paul, Minnesota, pada 2008 ketika ribuan demonstran memadati kota untuk konvensi Partai Republik yang terakhir. Beberapa menghancurkan mobil, mengempeskan ban dan melempar botol dalam konfrontasi dengan polisi yang bersenjatakan semprotan merica. Ratusan orang ditahan dalam beberapa hari, termasuk puluhan jurnalis. Pihak berwenang di Tampa mengatakan bahwa mereka belajar dari konvensi tersebut dan Kongres telah mengalokasikan $50 juta untuk keamanan.

Beberapa demonstran menerjang hujan dan angin di sebuah taman berjarak hampir satu kilometer dari tempat konvensi berlangsung di Tampa Bay Times Forum. Mereka melihat bongkahan-bongkahan es yang membentuk kata-kata “kelas menengah” mencair, mengatakan bahwa hal itu mewakili erosi kelas menengah di Amerika.

Instalasi seni tersebut dijadwalkan untuk Senin ini namun dimajukan karena cuaca.
Donald Butner, 52, mengatakan bahwa ia menginap di kamp Occupy-Tampa selama beberapa bulan dan “kita akan ada di sini, baik dalam keadaan hujan ataupun cerah. Terserah cuaca mau seperti apa pun.”

Para demonstran berjalan dan meneriakkan “Kami anggota 99 persen” dan membawa papan-papan buatan sendiri. Slogan 99 persen mengacu pada pesan kelompok bahwa kebanyakan rakyat Amerika tidak mendapat bagian dari kemakmuran negara tersebut.

Pesan tersebut benar adanya bagi Tom Gaurapp, 52, dan Cheryl Landecker, 54, dari Freeport, negara bagian Illinois. Keduanya bekerja di Sensata Technologies, yang dimiliki oleh perusahaan Bain Capital, di kota berpenduduk 25.000 orang tersebut. Mereka mengatakan bahwa 170 posisi, termasuk pekerjaan mereka, disub-kontrakkan ke Tiongkok.

Gaurapp dan Landecker mengatakan bahwa beberapa tahun lalu, mereka tidak akan pernah berpikir untuk bergabung dalam suatu protes.

“Namun kami juga tidak pernah bermimpi pekerjaan kami akan diambil Tiongkok,” ujar Gaurapp.

Selama berbulan-bulan, para demonstran bersiap melakukan protes di Tampa sehari sebelum konvensi dimulai untuk memperlihatkan unek-unek dan pesan penting dari mereka.

Namun baik demonstran maupun Partai Republik sama sekali tidak memperhitungkan badai tropis Isaac, yang diperkirakan akan berubah menjadi angin topan kategori dua, atau berbahaya, saat sampai di atas Pantai Teluk pada Selasa malam atau Rabu pagi. Tampa tidak akan terkena angin topan, namun angin, hujan deras dan banjir sepertinya akan melanda kota itu Senin ini.

Meski pekerjaan dan distribusi kekayaan yang tidak merata merupakan pesan yang kuat, para demonstran yang muncul sepertinya tidak memiliki tema yang universal. Beberapa diantaranya datang hanya berdasarkan ketidaksetujuan terhadap Mitt Romney sebagai kandidat. Yang lainnya sepertinya tidak peduli pada Romney atau Presiden Barack Obama.

Protes yang lebih bersemangat namun terkendali yang dilakukan oleh sekitar 500 sampai 1.000 demonstran diadakan selama satu jam di St. Petersburg, sekitar 8 kilometer dari tempat acara, pada pesta pembukaan Partai Republik di Lapangan Tropicana. Hubungan antara para demonstran dan polisi, yang muncul berjalan kaki, bersepeda ataupun berkuda, tampak akrab. Salah satu demonstran tampak mengobrol dengan seorang polisi di bawah pohon palem mengenai badai tropis Isaac.

Meski para demonstran bersumpah akan tetap melakukan protes, namun jika cuaca mengancam keselamatan mereka atau pengunjung di jalanan, polisi akan menggunakan sistem publik untuk meminta mereka satu per satu untuk pergi, ujar kepala kepolisian Tampa Jane Castor.

“Jika menyangkut isu keamanan publik, kami akan meminta orang-orang untuk berlindung,” ujar Castor.

Paling tidak sudah ada satu orang yang ditangkap. Seorang pria yang memiliki golok yang diikat di kakinya diamankan setelah ia melawan polisi, menurut kantor Sherif Hillsborough County. (AP/Tamara Lush)