Korban Runtuhnya Atap Gereja di Meksiko Naik, Sedikitnya 9 Tewas, 50 Cedera

  • Associated Press

Seorang pendeta melihat ke lokasi di mana orang-orang terjebak setelah atap gereja runtuh di Ciudad Madero, Negara Bagian Tamaulipas, Meksiko, 1 Oktober 2023. (Handout / Tamaulipas Civil Protection / AFP)

Jumlah korban atap gereja di bagian utara Meksiko yang runtuh pada misa hari Minggu terus bertambah.

Sedikitnya sembilan orang kini tercatat tewas dan sekitar 50 orang cedera, kata pihak berwenang, sementara para petugas memeriksa reruntuhan hingga larut malam untuk mencari penyintas dan para korban lainnya.

Sekitar 30 jemaat diyakini terperangkap di bawah reruntuhan sewaktu atapnya runtuh, kata para pejabat. Para petugas merangkak di bawah panel-panel atap dan para petugas membawa anjing untuk membantu mencari orang-orang yang mungkin selamat.

Polisi negara bagian Tamaulipas mengatakan sekitar 100 orang berada di gereja pada waktu atap bangunan itu runtuh. Uskup José Armando Alvarez dari Keuskupan Katolik Roma Tampico mengatakan atap gereja ambruk ketika para jemaat menerima komuni di gereja Santa Cruz di kota Ciudad Madero, di kawasan Teluk Meksiko, di dekat kota pelabuhan Tampico.

Anggota pasukan keamanan, masyarakat dan seorang pendeta bekerja di lokasi di mana atap gereja runtuh saat misa hari Minggu di Ciudad Madero, negara bagian Tamaulipas, Meksiko, 1 Oktober 2023. (Secretaria de Seguridad Publica Tamaulipas/Handout via REUTERS)

Uskup Alvarez mengatakan, “Saya mohon doa Anda dan saya meminta agar kita dapat bersama-sama sehati dalam menghadapi tragedi ini.”

Kantor juru bicara keamanan negara bagian itu mengatakan pada Minggu malam bahwa sembilan orang telah dikukuhkan tewas akibat keruntuhan yang disebut disebabkan oleh “kegagalan struktural.”

Polisi negara bagian Tamaulipas mengatakan unit-unit Garda Nasional, polisi negara bagian dan kantor pertahanan sipil serta Palang Merah terlibat dalam operasi tersebut.

Dewan Uskup Meksiko mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa “kami ikut berdoa atas nyawa yang hilang secara tragis dan mereka yang cedera.”

Keuskupan kemudian mengeluarkan daftar sekitar 50 orang yang dirawat di rumah sakit karena kecelakaan itu. Di antara mereka terdapat seorang bayi berusia empat bulan, tiga anak berusia lima tahun dan dua anak berusia sembilan tahun. Belum ada informasi segera mengenai kondisi mereka.

Jumlah korban berusia muda, kata polisi tiga di antara korban tewas adalah anak-anak, kemungkinan karena acara pembaptisan sedang berlangsung di gereja ketika itu. [uh/ab]