Perdana Menteri Selandia Baru Chris Hipkins mengatakan jumlah korban terus bertambah setelah topan dahsyat menerjang negara itu.
Korban tewas akibat Topan Gabrielle di Selandia Baru mencapai delapan orang pada Jumat (17/2) dan lebih dari 4.500 orang masih belum ditemukan selama empat hari setelah badai berlalu.
Topan Gabrielle menyebabkan lebih banyak kehancuran daripada peristiwa cuaca apa pun dalam beberapa dekade, dengan banjir besar, tanah longsor, dan putusnya jaringan listrik, kata Hipkins dalam jumpa pers di Wellington.
BACA JUGA: Topan Gabrielle Kemungkinan Akibatkan Lebih Banyak Korban Tewas“Kami sekarang tahu bahwa delapan orang telah kehilangan nyawa akibat topan dan layanan darurat kami terus menyimpan ketakutan besar bagi orang lain. Polisi melaporkan bahwa ada 4.549 orang yang dilaporkan tidak dapat dihubungi. Sebuah tim yang terdiri dari 80 orang sedang bekerja sekarang untuk memperkecil daftar ini secepat mungkin dan untuk memprioritaskan kontak dengan orang-orang yang paling mungkin hilang,” kata Perdana Menteri Selandia Baru Chris Hipkins.
Hipkins mengatakan bahwa jumlah korban tewas akan meningkat. Sementara itu, upaya pembersihan dan pemulihan sedang dilakukan.
Tim ahli tanggap bencana Australia tiba di Selandia Baru pada hari Jumat (17/2) untuk membantu operasi otoritas lokal. [lt/ab]