Setidaknya 95 orang tewas dalam banjir paling mematikan yang melanda Spanyol dalam sejarah modern, setelah hujan lebat melanda wilayah timur Valencia, menyapu jembatan dan bangunan, kata pemerintah setempat pada Rabu (30/10).
Ahli meteorologi mengatakan curah hujan yang biasanya tercurah selama satu tahun telah turun dalam delapan jam di beberapa bagian Valencia pada hari Selasa (29/10). Banjir menyebabkan kendaraan-kendaran tidak bisa bergerak di jalan-jalan raya dan menenggelamkan lahan-lahan pertanian di wilayah yang menghasilkan dua pertiga produksi buah jeruk yang ditanam di Spanyol. Negara itu selama ini dikenal sebagai eksportir jeruk global terkemuka.
Penduduk di daerah-daerah yang terdampak paling parah menggambarkan bagaimana mereka melihat orang-orang memanjat ke atap mobil ketika air berwarna coklat mengalir deras melalui jalan-jalan, menumbangkan pohon-pohon dan menyeret bongkahan-bongkahan besar dari bangunan-bangunan.
“Itu adalah sungai yang mengalir,” kata Denis Hlavaty menggambarkan kondisi banjir. Ia menunggu bantuan penyelamatan di sebuah pompa bensin tempat dia bekerja di ibu kota daerah itu. “Pintunya roboh dan saya bermalam di sana, dikelilingi air sedalam 2 meter.”
BACA JUGA: Banjir Bandang di Spanyol, Sedikitnya 51 Orang TewasMenteri Pertahanan Margarita Robles mengatakan kepada stasiun radio Cadena Ser bahwa unit militer yang khusus melakukan operasi penyelamatan pada hari Kamis (31/10) akan mulai menyisir lumpur dan puing-puing dengan anjing pelacak di daerah yang paling parah terdampak.
Ketika ditanya apakah jumlah korban kemungkinan akan meningkat, dia berkata: “Sayangnya kami tidak optimistis.” Tim-tim penyelamat membawa 50 truk kontainer penampung mayat.
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez berjanji untuk membangun kembali infrastruktur yang telah hancur dan mengatakan dalam pidatonya di televisi: "Bagi mereka yang saat ini masih mencari orang yang mereka cintai, seluruh Spanyol menangis bersama Anda."
Rekaman yang diambil oleh layanan darurat dari helikopter menunjukkan jembatan-jembatan runtuh dan mobil-mobil serta truk bertumpuk di jalan raya di antara ladang-ladang yang terendam banjir di luar kota Valencia.
Layanan kereta ke kota Madrid dan Barcelona dibatalkan karena banjir, sementara sekolah serta layanan-layanan penting lainnya ditangguhkan di daerah yang paling parah terdampak banjir, kata para pejabat.
BACA JUGA: Krisis Air Ancam Produksi Pangan DuniaPerusahaan listrik i-DE, yang dimiliki oleh perusahaan utilitas terbesar di Eropa, Iberdrola, mengatakan sekitar 150.000 klien di Valencia tidak mendapat aliran listrik.
Layanan darurat di wilayah tersebut mendesak warga untuk menghindari semua perjalanan darat dan mengikuti saran pemerintah lebih lanjut.
Beberapa wilayah Valencia seperti Kota Turis, Chiva atau Bunol mencatat curah hujan lebih dari 400 mm, sehingga badan cuaca negara bagian AEMET mengumumkan peringatan merah pada hari Selasa (29/10). Warnanya diturunkan menjadi kuning pada Rabu saat hujan mereda.
Banjir juga terjadi di bagian lain negara itu, termasuk wilayah selatan Andalusia, dan para peramal cuaca memperingatkan akan adanya cuaca buruk yang lebih besar di masa depan karena badai bergerak ke arah timur laut. [ab/em]