Korban Tewas Bertambah jadi 9 Akibat Kapal Terbalik di Mesir

Kerabat korban kapal terbalik berkumpul di sepanjang tepi Danau Mariout, 20 kilometer barat kota kedua Mesir, Alexandria, saat tim SAR melakukan operasi pencarian korban, 23 Februari 2021.

Tim SAR, Selasa (23/2), masih mencari setidaknya lima orang yang dinyatakan hilang akibat kapal karam di sebuah danau dekat Alexandria, sebuah kota di kawasan Laut Tengah. Sejauh ini, sembilan orang, termasuk tiga anak, dilaporkan tewas akibat peristiwa nahas itu.

Kapal itu membawa sedikitnya 19 orang dan terbalik Senin malam di Danau Mariut, saat kembali dari perjalanan pesiarnya, kata sejumlah pejabat setempat.

Tim SAR telah menemukan sedikitnya sembilan mayat, termasuk anak-anak berusia 1, 1,5 dan 4 tahun, menyusul insiden tersebut.

Penyelam dari Tim SAR melakukan operasi pencarian korban kapal terbalik di Danau Mariout, 20 kilometer barat kota Alexandria, Mesir, 23 Februari 2021.

Setidaknya lima orang diselamatkan dan dibawa ke rumah sakit, kata sejumlah pejabat yang berbicara tanpa menyebut nama mereka karena tidak berwenang untuk memberi informasi kepada wartawan.

Siapa pun yang selamat dan masih berada di danau yang terletak di sebelah barat kota Alexandria itu, Selasa, bisa mengalami syok karena suhu turun di perairan yang sudah dingin itu.

Keluarga para korban bermalam di kawasan pantai di dekatnya, berharap agar orang yang mereka cintai bisa diselamatkan atau mayat mereka ditemukan. Panggilan bagi para sukarelawan penyelam beredar di media sosial untuk membantu proses pencarian.

Kerabat korban kapal terbalik berkumpul di tepi Danau Mariout, 20 kilometer barat kota Alexandria, Mesir, 23 Februari 2021, saat tim SAR melakukan operasi pencarian korban.

Mengutip keterangan sejumlah kerabat korban, media-media lokal melaporkan bahwa para korban, semuanya dari keluarga yang sama, kembali dari perjalanan ke sebuah pulau di danau itu. Para korban berangkat ke pulau itu dalam dua kelompok, namun pulang dalam satu kapal, kata harian Al-Masry Al-Youm.

Gubernur Alexandria, Mohammed el-Sharif, mengatakan dalam komentarnya Senin malam (22/2) bahwa kapal itu kecil dan penuh sesak. Ia mengatakan hal itu untuk menunjukkan kemungkinan bahwa kapal tersebut terbalik karena kelebihan muatan.

Kebanyakan kapal di danau itu beroperasi tanpa izin, katanya. [ab/uh]