17 dari 20 Korban Tewas Serangan di Dhaka adalah Warga Asing

Pasukan keamanan Bangladesh memblokade lokasi terjadinya serangan di sebuah restoran di Dhaka Jumat malam (1/7).

Sedikitnya sembilan warga Italia, 7 warga Jepang dan seorang warga Amerika tewas dalam serangan teror di Dhaka, Bangladesh hari Jumat (1/7) malam.

Pihak berwenang Bangladesh hari Sabtu (2/7) menempatkan aparat keamanan bersenjata lengkap di ibukota setelah insiden penyanderaan selama 11 jam yang dilakukan sekelompok militan yang menewaskan 20 orang – sebagian besar warga asing – di sebuah restoran terkenal.

Pasukan keamanan berhasil menyelamatkan sedikitnya 13 sandera. Sementara sedikitnya dua polisi tewas dalam baku tembak.

Kementerian Luar Negeri Italia hari Sabtu mengukuhkan bahwa sedikitnya sembilan warga Italia tewas dalam serangan di Dhaka itu. Demikian pula otorita Jepang yang memastikan bahwa tujuh warga negaranya tewas.

Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan seorang warga Amerika juga tewas dalam serangan itu tetapi belum mengumumkan identitasnya. Keduanya juga mengutuk serangan itu dan mengatakan Amerika berdiri bersama Bangladesh dan siap menghadapi serangan teror di mana pun terjadi.

Juru bicara PBB mengatakan Sekjen PBB Ban Ki-Moon berharap mereka yang berada di balik serangan itu segera diseret ke meja hijau, dan upaya kawasan dan internasional untuk mencegah dan melawan teroris harus diintensifkan.

Dalam pidato yang disiarkan televisi hari Sabtu, Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengatakan negaranya tidak akan membiarkan “mereka yang berkonspirasi berhasil melaksanakan misi” untuk menghancurkan citra Bangladesh. Ia menyerukan kepada seluruh warga untuk “maju dan membantu melawan teroris”. [em]