Hingga saat ini, telah lebih dari 1.000 orang tewas di Pakistan selatan akibat cuaca panas ekstrem dan jumlah itu diperkirakan akan terus meningkat.
Meskipun sempat turun pada beberapa hari terakhir, suhu udara umumnya masih pada tingkat berbahaya. Pada hari Sabtu, suhu mencapai 45 derajat Celsius di Karachi.
Banyak pihak mengecam pemerintah karena respon yang tidak memadai. Abdullah Hussain Haroon, seorang aktivis sosial dan mantan duta besar Pakistan untuk PBB mengatakan, banyak orang di Karachi tewas akibat panas, kurangnya suplai air dan terputusnya saluran listrik.
Rumah-rumah sakit dibanjiri pasien yang menderita serangan panas (heatstroke). Hingga saat ini, sedikitnya 5.000 orang penderita dilaporkan telah ditampung rumah-rumah sakit itu. Militer juga membangun kamp-kamp sementara untuk merawat para penderita serangan panas.
Suhu udara diperkirakan akan turun pada pertengahan Juli saat musim hujan dimulai.