Seorang pelajar usia 18 tahun menembak dan menewaskan 19 orang serta melukai lebih dari 50 orang lainnya di sebuah sekolah politeknik di Krimea.
Polisi mengatakan, pelaku penembakan adalah Vladislav Roslyakov, seorang pelajar tahun keempat di Kerch Polytechnic College di kota Laut Hitam Kerch. Ia ditemukan tewas bunuh diri di tempat kejadian.
Penyidik dan direktur kampus mengatakan setelah ledakan, seorang pria bersenjata masuk ke gedung, menembaki siapa saja yang dilihatnya di Kerch Polytechnic College.
"Ia berjalan dan menembak para siswa dan para pengajar dengan darah dingin," kata Sergei Aksyonov, pemimpin regional di Krimea, semenanjung Rusia yang dianeksasi dari Ukraina 2014 dan memicu banyak sanksi Barat terhadap Moskow.
Juru bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, mengatakan Vladimir Putin memerintahkan penyelidikan menyeluruh dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.
Seorang petugas penyidik setempat mengatakan kepada kantor berita Tass, sebagian besar korban adalah pelajar.
Dari 53 orang yang terluka, sebanyak 12 orang berada dalam kondisi kritis. Para pejabat mengatakan ibu si penembak yang berprofesi sebagai perawat, membantu mengobati banyak orang yang terluka. Tapi ia tidak menyadari putranya bertanggung jawab atas pembantaian itu atau ia sudah tewas.
Presiden Putin pada konferensi pers di Moskow mengatakan lebih dari satu orang kemungkinan terlibat dalam serangan itu dan para penyelidik sedang mencoba untuk menentukan motif serangan.
Pejabat Rusia memberikan berbagai penjelasan mengenai apa yang sebenarnya terjadi. Awalnya mereka melaporkan ledakan gas tapi kemudian mengatakan ledakan terjadi di kantin sekolah yang dicurigai sebagai serangan teroris. [my]