Para pejabat dari Korea Selatan, Amerika Serikat dan Jepang mengadakan dialog ketahanan ekonomi. Pertemuan ini adalah yang pertama menurut kantor kepresidenan Korea Selatan, Selasa (28/2), di tengah upaya untuk memperkuat ketahanan rantai pasokan dan mengembangkan teknologi.
Meskipun Jepang dan Korea Selatan merupakan dua negara tetangga yang kadang-kadang memiliki hubungan yang kurang serasi, ketiga negara tertarik untuk memperluas kerja sama di berbagai bidang dalam menghadapi meningkatnya ketegangan global, China yang semakin agresif, dan Korea Utara yang tidak dapat diprediksi.
“Dialog ini bermakna untuk memperluas kerja sama ketahanan ekonomi bilateral dengan Amerika Serikat ke tingkat trilateral,” kata kantor Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol dalam sebuah pernyataan.
“Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan rantai pasokan utama dan kemampuan tanggap krisis ketiga negara serta berperan dalam upaya mempromosikan dan melindungi teknologi kunci yang ada dan yang sedang berkembang.”
Yoon, Presiden AS Joe Biden, dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida setuju untuk memulai pembicaraan yang diadakan di Hawaii pada hari Senin ini, dalam pertemuan puncak pada bulan November.
Amerika Serikat menuduh China dan Rusia menggunakan rantai pasokan sebagai senjata untuk mengganggu ekonomi global dan memicu ketegangan geopolitik.
Pada pembicaraan di Hawaii, para pejabat itu membahas pertukaran di berbagai bidang termasuk teknologi kuantum, bio dan ruang angkasa, dan cara-cara untuk meningkatkan kerja sama guna menstabilkan rantai pasokan semikonduktor, baterai, dan mineral inti, kata kantor Yoon.
Mereka juga membahas kerja sama untuk melindungi teknologi dan data serta menangani kerentanan yang timbul dari saling ketergantungan ekonomi, tambahnya. [lt/ab]