Korea Selatan mengatakan telah berhasil meluncurkan satelit ke antariksa, pencapaian besar yang terjadi hanya beberapa pekan pasca peluncuran satelit Korea Utara.
Kendaraan Peluncuran Antariksa Korea diluncurkan hari Rabu (30/1), ditengah-tengah awan asap putih, dan menghilang ke angkasa di atas Pusat Antariksa NARO di pantai selatan negara itu.
Menteri Ilmu Pengetahuan Lee Ju-ho mengatakan kepada wartawan bahwa roket tersebut berhasil menempatkan satelit ke orbit, dan menyatakan misi tersebut “keberhasilan rakyat kami.”
Percobaan peluncuran hari Rabu adalah usaha ketiga kali Seoul untuk menempatkan satelit ke antariksa dari wilayahnya sendiri. Peluncuran sebelumnya tahun 2009 dan 2010 gagal. Dua lagi usaha peluncuran baru-baru ini dihentikan pada saat terakhir karena masalah teknis.
Usaha ini dilakukan sementara ketegangan meningkat di Semenanjung Korea karena ancaman Korea Utara untuk meledakkan bom nuklirnya yang ketiga. Pyongyang marah atas sanksi internasional baru yang berat yang dikenakan setelah peluncuran roket Korea Utara tanggal 12 Desember.
Peluncuran hari Rabu dilakukan hanya sebulan setelah Korea Utara berhasil mengirim apa yang dikatakannya satelit cuaca ke antariksa. Tindakan itu dikutuk luas oleh masyarakat internasional sebagai pelanggaran sanksi PBB.
Seoul dan Washington menyebut peluncuran roket oleh Pyongyang itu sebagai kedok untuk pengetesan teknologi misil balistik yang dilarang.
Menteri Ilmu Pengetahuan Lee Ju-ho mengatakan kepada wartawan bahwa roket tersebut berhasil menempatkan satelit ke orbit, dan menyatakan misi tersebut “keberhasilan rakyat kami.”
Percobaan peluncuran hari Rabu adalah usaha ketiga kali Seoul untuk menempatkan satelit ke antariksa dari wilayahnya sendiri. Peluncuran sebelumnya tahun 2009 dan 2010 gagal. Dua lagi usaha peluncuran baru-baru ini dihentikan pada saat terakhir karena masalah teknis.
Usaha ini dilakukan sementara ketegangan meningkat di Semenanjung Korea karena ancaman Korea Utara untuk meledakkan bom nuklirnya yang ketiga. Pyongyang marah atas sanksi internasional baru yang berat yang dikenakan setelah peluncuran roket Korea Utara tanggal 12 Desember.
Peluncuran hari Rabu dilakukan hanya sebulan setelah Korea Utara berhasil mengirim apa yang dikatakannya satelit cuaca ke antariksa. Tindakan itu dikutuk luas oleh masyarakat internasional sebagai pelanggaran sanksi PBB.
Seoul dan Washington menyebut peluncuran roket oleh Pyongyang itu sebagai kedok untuk pengetesan teknologi misil balistik yang dilarang.