146 anggota parlemen Jepang hari Selasa (22/4) melakukan ziarah ke sebuah kuil perang Yasukuni yang kontroversial di Tokyo.
Sekelompok anggota parlemen Jepang hari Selasa (22/4) berziarah ke sebuah kuil perang yang kontroversial di Tokyo, yang oleh banyak kalangan dianggap sebagai simbol penjajahan Jepang pada masa lalu.
Ziarah ke Yasukuni oleh 146 anggota parlemen Jepang itu berlangsung setelah Perdana Menteri Shinzo Abe hari Senin mengirim sesaji ritual ke kuil tersebut.
Langkah itu semakin merumitkan hubungan Tokyo yang tegang dengan Korea Selatan dan China, yang menanggung penderitaan akibat masa lalu Jepang yang militeristis.
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengecam ziarah yang disebutnya tidak produktif itu dan menuduh Jepang meromantisasi agresinya pada masa lalu. Sementara, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Qin Gang juga mengritik para anggota parlemen Jepang dalam jumpa pers rutin hari Selasa.
Kuil Yasukuni dibangun untuk mengenang 2,5 juta warga Jepang yang tewas semasa perang, termasuk 14 orang yang telah divonis sebagai penjahat Perang Dunia II.
Banyak warga Korea dan China menganggap kunjungan ke kuil Shinto itu sebagai bukti bahwa Tokyo tidak menyesali kekejaman yang dilakukannya di negara mereka.
Ziarah ke Yasukuni oleh 146 anggota parlemen Jepang itu berlangsung setelah Perdana Menteri Shinzo Abe hari Senin mengirim sesaji ritual ke kuil tersebut.
Langkah itu semakin merumitkan hubungan Tokyo yang tegang dengan Korea Selatan dan China, yang menanggung penderitaan akibat masa lalu Jepang yang militeristis.
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengecam ziarah yang disebutnya tidak produktif itu dan menuduh Jepang meromantisasi agresinya pada masa lalu. Sementara, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Qin Gang juga mengritik para anggota parlemen Jepang dalam jumpa pers rutin hari Selasa.
Kuil Yasukuni dibangun untuk mengenang 2,5 juta warga Jepang yang tewas semasa perang, termasuk 14 orang yang telah divonis sebagai penjahat Perang Dunia II.
Banyak warga Korea dan China menganggap kunjungan ke kuil Shinto itu sebagai bukti bahwa Tokyo tidak menyesali kekejaman yang dilakukannya di negara mereka.