Korea Selatan Minta Korea Utara Tidak Luncurkan Roket

Warga menonton berita televisi yang menunjukkan uji coba rudal Korea Utara di stasiun kereta api Seoul, Korea Selatan, 3 Juni 2015. (AP/Ahn Young-joon)

Korea Utara berkeras peluncuran itu bersifat damai, tetapi sejumlah kalangan curiga itu adalah uji coba teknologi rudal balistik.

Korea Selatan hari Selasa (15/9) memperingatkan Korea Utara agar tidak meluncurkan roket jarak jauh dalam acara peringatan politik bulan depan.

Peluncuran roket, kata Korea Selatan, akan menjadi “provokasi serius” dan pelanggaran resolusi Dewan Keamanan PBB yang melarang Korea Utara melakukan uji coba rudal balistik.

Para pejabat Korea Utara hari Senin mengatakan akan tetap meluncurkan apa yang mereka katakan satelit cuaca ke orbit. Mereka tidak mengumumkan jadwal resmi, tetapi ada spekulasi akan dilakukan tanggal 10 Oktober pada ulang tahun ke-70 Partai Buruh yang berkuasa.

Korea Utara berkeras peluncuran itu bersifat damai, tetapi sejumlah kalangan curiga itu adalah uji coba teknologi rudal balistik.

Setelah beberapa kali gagal, Korea Utara sukses menempatkan satelit cuaca ke orbit tahun 2012. Ini adalah pencapaian teknologi besar bagi negara terkucil itu yang lalu ditanggapi PBB dengan serangkaian sanksi ekonomi.

Korea Utara dan Selatan beberapa waktu lalu menandatangani perjanjian untuk memperbaiki hubungan. Menurut perjanjian itu, kedua negara akan memulai lagi acara reuni keluarga orang-orang yang terpisah selama puluhan tahun akibat perang tahun 1953.

Hubungan kedua negara itu selalu bergejolak. Secara teknis, keduanya masih berperang karena konflik itu berakhir dengan gencatan senjata tanpa perjanjian perdamaian yang resmi.