Korea Utara Ancam akan Menindak Keras AS, Bila PBB Terapkan Sanksi Baru

Seorang pria mengambil foto sebuah program berita televisi yang menampilkan gambar Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, di Tokyo, Jepang, 6 Agustus 2017.

Korea Utara hari Senin (11/9) mengingatkan bahwa Amerika akan membayar “harga yang sangat mahal” jika Dewan Keamanan PBB menyetujui lebih banyak sanksi terhadap negara itu karena melanjutkan program nuklir dan uji coba rudal.

“Dunia akan menyaksikan bagaimana Republik Rakyat Korea Utara menjinakkan gangster Amerika dengan melakukan serangkaian tindakan yang lebih keras daripada yang pernah mereka bayangkan,” ujar seorang juru bicara resmi di Pyongyang. Ia tidak merinci lebih jauh hal ini, tetapi mengecam usul “illegal” Amerika supaya Dewan Keamanan PBB memberlakukan sanksi tambahan terhadap rejim Kim Jong Un.

Dewan Keamanan akan melakukan pemungutan suara atas usul resolusi yang diajukan Amerika, yang diperkirakan akan dilakukan pekan ini.

Amerika menyerukan langkah-langkah hukuman tambahan guna memangkas pendapatan eksport Korea Utara, setelah negara itu meledakkan sebuah nuklir bawah tanah yang berkekuatan besar pada 3 September lalu, yang diyakini sebagai bom hidrogen pertama.

Sanksi-sanksi baru itu mencakup embargo minyak dan gas alam Korea Utara dan pembekuan seluruh aset Kim Jong Un dan pemerintahannya yang berada di luar negeri.

Pemerintah Trump mengatakan sedang mempertimbangkan semua opsi untuk menangani Korea Utara, termasuk tanggapan militer. Presiden memperingatkan bahwa ancaman Korea Utara terhadap Amerika atau sekutu-sekutunya akan disambut secara keras. [em]