Pembebasan Misionaris AS di Korea Utara Terancam

Mantan Duta Besar AS untuk Korea Selatan, Donald Gregg (nomor dua dari kiri) bertindak sebagai Ketua Pacific Century Institute, tiba di Pyongyang, Korea Utara, bersama partainya, Senin (10/2).

Korea Utara telah membatalkan undangan kepada utusan Amerika untuk berkunjung ke negara itu, guna membicarakan usaha pembebasan misionaris Kenneth Bae yang dipenjarakan.
Pakar Departemen Luar Negeri mengenai HAM Korea Utara, Robert King, diperkirakan akan mengunjungi Korea Utara segera. Tetapi hari Minggu (9/2)ada kabar bahwa Pyongyang telah menarik undangan. Tidak segera jelas apa yang mendorong tindakan Korea Utara terbaru ini.

Seorang pejabat Departemen Luar Negeri mengatakan langkah tersebut diperkirakan berkaitan dengan latihan militer mendatang antara Amerika Serikat dan Korea Selatan.

Namun, Korea Utara telah menerima delegasi Amerika yang berbeda. Sebuah kelompok yang dipimpin oleh Donald Gregg, mantan duta besar Amerika di Seoul, tiba di Pyongyang, Senin (10/1) atas undangan Kementerian Luar Negeri Korea Utara.

Lynn Turk, mantan diplomat Amerika lainnya, yang mengadakan pembicaraan di Pyongyang pada tahun 1990-an, mengatakan mereka di sana "untuk membangun jembatan" antara negara-negara mereka. Baik Turk maupun Gregg tidak menyebut nama Bae.

Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry mengunjungi Korea Selatan akhir pekan ini dengan isu-isu tentang Pyongyang kemungkinan akan mendominasi pembicaraan.

Korea Selatan mengumumkan hari Senin (10/2) bahwa latihan militer dengan Amerika akan dimulai akhir bulan ini. Latihan tersebut bisa mengancam reuni keluarga yang direncanakan bulan ini dari kedua yang Korea dipisahkan oleh perang tahun 1950-an.

Pyongyang mengancam, Kamis (6/2), akan membatalkan reuni keluarga yang dijadwalkan untuk bulan ini kalau Seoul dan Washington jadi melaksanakan latihan. Sejak itu, Korea Selatan mengatakan Pyongyang telah diberitahu latihan itu akan mulai bulan ini.

Minggu malam (9/2), juru bicara Departemen Luar negeri Amerika, Jen Psaki, mengatakan pemerintahan Obama sangat kecewa atas keputusan Pyongyang itu. Psaki mendesak Utara agar memberi Bae amnesti khusus dan segera dibebaskan sebagai sikap idtikat baik kemanusiaan yang bertujuan untuk memberinya perawatan kesehatan darurat.

Hari Jumat (7/2), Departemen Luar negeri Amerika mengatakan Bae yang berusia 46 tahun itu telah dipindahkan dari rumah sakit ke kamp kerja paksa.