Korea Utara mengeluarkan ancaman baru terhadap Korea Selatan, dan bertekad akan membalas aksi protes baru-baru ini di Seoul.
Militer Korea Utara mengancam akan melakukan tindakan “segera” yang tidak disebutkan terhadap Korea Selatan, jika Korea Selatan tidak minta maaf atas aksi-aksi protes hari Senin (16/4), dimana patung-patung para pemimpin Korea Utara dibakar. Aksi tersebut menurut Korea Utara telah merusak martabat kepemimpinan di Pyongyang.
Pernyataan tersebu dibacakan melalui televisi pemerintah hari Selasa (16/4), dengan tekanan keras yang menjanjikan pembalasan atas tindakan yang dianggap sebagai "kejahatan para pelaku protes" oleh Korea Utara.
Ancaman tersebut muncul di saat Korea Utara merayakan hari kelahiran mendiang pemimpin pendiri Kim Il Sung. Banyak pihak semula memperkirakan Pyongyang akan menandai peristiwa itu dengan uji coba misil yang provokatif. Namun perayaan ulang tahun hari Senin tersebut berlalu tanpa kejadian apapun.
Di Washington, Presiden Amerika Barack Obama memperkirakan akan adanya tindakan Korea Utara yang lebih provokatif dalam beberapa pekan mendatang.
Dalam sebuah program televisi NBC, Presiden Obama mengatakan bahwa pemerintahnya tidak yakin Pyongyang memiliki kemampuan menempatkan senjata nuklir pada misil balistik, namun Amerika bersiap untuk segala kemungkinan.
Pernyataan tersebu dibacakan melalui televisi pemerintah hari Selasa (16/4), dengan tekanan keras yang menjanjikan pembalasan atas tindakan yang dianggap sebagai "kejahatan para pelaku protes" oleh Korea Utara.
Ancaman tersebut muncul di saat Korea Utara merayakan hari kelahiran mendiang pemimpin pendiri Kim Il Sung. Banyak pihak semula memperkirakan Pyongyang akan menandai peristiwa itu dengan uji coba misil yang provokatif. Namun perayaan ulang tahun hari Senin tersebut berlalu tanpa kejadian apapun.
Di Washington, Presiden Amerika Barack Obama memperkirakan akan adanya tindakan Korea Utara yang lebih provokatif dalam beberapa pekan mendatang.
Dalam sebuah program televisi NBC, Presiden Obama mengatakan bahwa pemerintahnya tidak yakin Pyongyang memiliki kemampuan menempatkan senjata nuklir pada misil balistik, namun Amerika bersiap untuk segala kemungkinan.