Korea Utara kembali meluncurkan balon-balon berisi sampah ke arah Korea Selatan pada Senin (24/6) malam, menandai fase baru dalam kampanye gaya Perang Dingin mereka yang sedang berlangsung di Semenanjung Korea.
Menurut Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, balon-balon dari Korea Utara, yang kemungkinan membawa sampah, melayang ke arah tenggara menuju wilayah Korea Selatan. Militer telah memperingatkan warga untuk tidak memegang benda-benda yang jatuh dan segera melapor kepada pihak berwenang jika mereka melihatnya.
“Peluncuran ini dilakukan tidak lama setelah pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani perjanjian pertahanan besar,” kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan.
Penguatan pakta pertahanan antara Kim dan Putin baru-baru ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengamat internasional mengenai potensi provokasi dari Pyongyang.
BACA JUGA: AS Suarakan Dukungan bagi Upaya ‘Perang Balon’ KorselDalam pernyataan bersama, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang mengutuk meningkatnya kolaborasi militer antara Korea Utara dan Rusia, dan menekankan komitmen mereka untuk meningkatkan keamanan regional.
“Komitmen AS terhadap pertahanan Korea Selatan dan Jepang tetap kuat,” bunyi pernyataan itu.
Kampanye balon Korea Utara dimulai pada bulan Mei, ketika negara tersebut mengirimkan lebih dari 1.000 balon berisi bahan-bahan seperti pupuk kandang, sisa kain, dan baterai bekas ke Korea Selatan. Pyongyang mengklaim tindakan tersebut merupakan pembalasan terhadap aktivis Korea Selatan yang mengirimkan selebaran anti-rezim dan materi budaya ke utara.
Sebagai tanggapan, Seoul telah mengerahkan pengeras suara besar di sepanjang perbatasan untuk menyiarkan propaganda anti-Korea Utara, termasuk musik K-pop dan kritik terhadap kebijakan Pyongyang. [lt/jm]