Korea Utara telah berhasil melakukan uji coba penting dengan tujuan untuk mengembangkan rudal yang membawa banyak hulu ledak, kata media pemerintah KCNA pada hari Kamis (27/6).
Uji coba tersebut dilakukan pada hari Rabu (26/6) dengan menggunakan mesin tahap pertama yang dilengkapi dengan rudal balistik jarak jauh dan menengah berbasis bahan bakar padat, ungkap laporan itu.
Peluncuran tersebut dilakukan sehari setelah militer Korea Selatan mengatakan bahwa Korea Utara meluncurkan rudal hipersonik di lepas pantai timurnya, namun meledak di udara.
KCNA menyebut rudal tersebut berhasil memisahkan hulu ledak yang diarahkan secara akurat ke tiga sasaran yang telah ditentukan.
BACA JUGA: Korea Selatan Katakan Peluncuran Rudal Korea Utara Tampaknya Gagal“Tujuannya adalah untuk mengamankan kemampuan menghancurkan target individu dengan menggunakan beberapa hulu ledak,” katanya.
Korea Selatan, Amerika Serikat dan Jepang mengutuk peluncuran tersebut sebagai pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB dan merupakan ancaman serius. Ketiga negara juga memperingatkan upaya provokasi tambahan menyusul pertemuan puncak pekan lalu antara pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dalam kunjungan pertama Putin ke Korea Utara dalam 24 tahun itu, kedua pemimpin menandatangani pakta pertahanan bersama, yang dipuji oleh Kim sebagai sebuah aliansi, namun Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menyebutnya “tidak sesuai dengan zaman.” [lt/rs]