Korea Utara, pada Senin (20/11), mengecam kemungkinan penjualan rudal Amerika Serikat ke Jepang dan Korea Selatan, menyebutnya sebagai tindakan berbahaya yang meningkatkan ketegangan di kawasan dan memicu perlombaan senjata baru, kata media pemerintah Korut.
Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan kantor berita KCNA, kementerian pertahanan Korea Utara mengatakan bahwa Pyongyang akan meningkatkan langkah-langkah untuk melakukan pencegahan dan menanggapi ketidakstabilan di kawasan, yang menurut mereka disebabkan oleh AS dan sekutunya.
Jepang berencana membeli 400 rudal Tomahawk dari AS, yang merupakan bagian dari pembangunan kekuatan militer terbesarnya sejak Perang Dunia II. Amerika Serikat belum lama ini juga mengumumkan persetujuan kemungkinan penjualan rudal Sidewinder dan Rudal Standar 6 Blok I ke Korea Selatan.
Pernyataan itu muncul ketika Korea Utara bersiap meluncurkan satelit mata-mata. Militer Korea Selatan pada Senin memperingatkan Korea Utara untuk menghadapi kenyataan bahwa komunitas internasional mengutuk kegiatan terlarangnya. Korsel juga memperingatkan Korut agar segera menunda rencana peluncuran satelit mata-mata militernya. [rd/rs]