Korea Utara menembakkan tiga rudal ke wilayah Korea Selatan, yang ditanggapi Seoul dengan membunyikan sirene serangan udara, kata pejabat pada Rabu (2/11). Langkah Pyongyang tersebut disebut sebagai langkah provokatif yang meningkatkan ketegangan militer di semenanjung itu.
Menurut militer Korea Selatan, salah satu rudal jatuh ke perairan yang berjarak hanya 57 kilometer sebelah timur Sokcho, kota wisata pantai di timur laut Korea Selatan. Rudal lainnya jatuh di 167 kilometer dari Ulleung County, wilayah pulau yang jarang penduduknya di lepas pantai timur Korea Selatan, sedangkan misil ketiga jatuh hanya 26 kilometer selatan perbatasan laut antar-Korea secara de facto, kata para pejabat.
Sirene serangan udara terdengar di Kabupaten Ulleung, kata para pejabat. Korea Utara menembakkan hampir 50 rudal balistik pada tahun ini yang merupakan rekor, tetapi tidak ada peluncuran yang ditujukan ke wilayah Korea Selatan dengan cara terbaru.
BACA JUGA: Korea Utara Tembakkan Misil Balistik Saat Kapal Induk AS Kembali ke KawasanPeluncuran itu dilakukan di tengah kekhawatiran uji coba nuklir Korea Utara dan ketika Pyongyang mengeluarkan peringatan yang semakin tegas terhadap Amerika dan sekutunya Korea Selatan.
Pada Selasa, Korea Utara memperingatkan untuk hari kedua berturut-turut bahwa Washington dan Seoul harus menghentikan latihan militer yang meningkat baru-baru ini sebagai tanggapan terhadap langkah Korea Utara itu.
“Ketergesaan dan provokasi militer seperti itu tidak bisa ditoleransi,” kata Pak Jong Chon, sekretaris Komite Sentral Partai Buruh Korea Utara, dalam sebuah pernyataan yang dimuat ke media pemerintah Korea Utara.
Sehari sebelumnya, seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Korea Utara memperingatkan "tindakan lanjutan yang keras" jika latihan militer AS-Korea Selatan tidak berhenti. [ps/ah]