Korea Utara mengatakan uji coba yang dilakukan pada Minggu (27/2) merupakan bagian dari satelit pengintai. Pyongyang menyebut uji coba itu "sangat signifikan," tapi tidak merincikan roket apa yang dilibatkan.
Pihak militer Korea Selatan mengatakan sebuah proyektil, yang diyakini sebagai rudal balistik, ditembakkan pada Minggu (27/2) dengan jangkauan penerbangan mencapai 300 kilometer dan ketinggian maksimum 620 kilometer. Rudal itu meninggalkan wilayah Sunan di Korea Utara dan jatuh di perairan di pantai timur semenanjung Korea.
BACA JUGA: Pejabat HAM PBB Desak Pengiriman 60 Juta Dosis Vaksin untuk KorutKantor berita Korea Utara pada Senin (28/2) mengatakan "uji coba yang penting" itu melakukan "pemotretan vertikal dan miring pada suatu area yang spesifik di darat dengan kamera yang akan dimuat di satelit." Mereka juga "mengonfirmasi karakteristik sistem kamera beresolusi tinggi, sistem transmisi data dan perangkat kontrol dan ketepatan kinerjanya."
BACA JUGA: Rusia Didesak untuk Bebaskan Pencari Suaka Korea UtaraDua foto yang dirilis setelah peluncuran itu termasuk sebuah gambar satelit dari semenanjung Korea. Korea Utara mengatakan uji coba itu dilakukan oleh Administrasi Pengembangan Dirgantara Nasional dan Akademi Pertahanan Ilmiah Korea Utara.
Pada Minggu (27/2), Komando AS Indo-Pasifik menyerukan Pyongyang agar "berhenti melakukan aksi-aksi yang akan semakin mendestabilisasi keamanan kawasan." Komando itu mengatakan pihaknya berkonsultasi dengan erat dengan Korea Selatan, Jepang dan mitra-mitra lain di kawasan. [vm/rs]