Korsel Akan Perkeras Kebijakan Jarak Sosial

  • Associated Press

Meja dan kursi diletakkan dengan hand sanitizer dan boneka mainan untuk menjaga jarak sosial di pusat kota Seoul, Korea Selatan, Rabu, 18 November 2020. (Foto: AP)

Korea Selatan akan memberlakukan kebijakan pembatasan jarak sosialnya yang paling keras di wilayah Seoul dan sekitarnya mulai minggu depan. Keputusan tersebut diambil karena pemerintah kewalahan menanggulangi gelombang terburuk COVID-19 sejak dimulainya pandemi.

Perdana Menteri Korea Selatan Kim Boo-kyum, mengumumkan keputusan itu, Jumat (9/7). Dalam pengumumannya, ia mengakui bahwa negara ini berada dalam krisis infeksi terburuk, dengan jumlah harian mencapai rekor tertinggi setiap harinya. Ada lebih dari 500 kasus harian di Seoul selama tiga hari terakhir.

Ia mengatakan, “Kami telah mencapai kesimpulan bahwa keputusan yang berani dan eksekusi yang cepat adalah satu-satunya solusi. Pemerintah telah memutuskan untuk memberlakukan jarak sosial tingkat keempat di wilayah Seoul dan sekitarnya. Kebijakan pembatasan jarak sosial ini akan berlaku efektif mulai Senin selama dua pekan.”

BACA JUGA: Infeksi COVID-19 Melonjak, Korsel di Ambang ‘Lockdown’ Besar-Besaran

Rencana itu diumumkan setelah Badan Pengawasan dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan melaporkan 1.316 kasus baru pada hari Rabu, memecahkan rekor harian negara sebelumnya, 1.275, yang ditetapkan sehari sebelumnya.

Langkah-langkah tersebut termasuk melarang pertemuan sosial pribadi tiga orang atau lebih setelah pukul 6 sore; menutup kelab-kelab malam dan gereja-gereja; melarang pengunjung di rumah sakit-rumah sakit dan panti-panti wreda; serta membatasi pernikahan dan pemakaman hanya untuk keluarga.

Protes-protes akan dilarang diselenggarakan, sementara pusat-pusat perbelanjaan harus tutup setelah pukul 10 malam.

Rencana pemerintah ini dapat menghentikan kehidupan malam di kawasan metropolitan Seoul, yang dihuni sekitar setengah dari 51 juta penduduk Korea Selatan. [ab/uh]