Para pejabat Korea Selatan mengatakan serangan cyber yang melumpuhkan komputer-komputer di negara itu berasal dari sebuah alamat Internet China.
Komisi Komunikasi Korea, Kamis (21/3), mengatakan, penyelidikan pendahuluan mengungkapkan sebuah alamat IP China menciptakan kode berbahaya di server salah satu bank yang terpengaruh, yakni Bank Nonghyu.
Namun komisi itu menegaskan bahwa pelacakan sumber IP itu ke China tidak mengukuhkan siapa di balik serangan tersebut, karena serangan seperti itu bisa dilancarkan dari sebuah negara dan dibuat seolah berasal dari China.
Komisi itu masih belum menghapus kemungkinan keterlibatan Korea Utara, yang sebelumnya pernah dituding melakukan serangan komputer terhadap Korea Selatan. Komisi itu mengatakan, mereka yakin semua lembaga itu diserang oleh sebuah entitas tunggal.
Serangan Rabu itu melumpuhkan komputer-komputer di stasiun-stasiun televisi YTN, MBC, dan KBS, serta dua bank komersial, Bank Shinhan Bank dan Bank Nonghyup.
Badan Keamanan Internet Korea mengatakan, diperlukan waktu sedikitnya lima hari untuk memulihkan sepenuhnya paling sedikit 32 ribu komputer yang terkena serangan itu. Militer Korea Selatan meningkatkan tingkat kewaspadaan menyusul serangan itu.
Namun komisi itu menegaskan bahwa pelacakan sumber IP itu ke China tidak mengukuhkan siapa di balik serangan tersebut, karena serangan seperti itu bisa dilancarkan dari sebuah negara dan dibuat seolah berasal dari China.
Komisi itu masih belum menghapus kemungkinan keterlibatan Korea Utara, yang sebelumnya pernah dituding melakukan serangan komputer terhadap Korea Selatan. Komisi itu mengatakan, mereka yakin semua lembaga itu diserang oleh sebuah entitas tunggal.
Serangan Rabu itu melumpuhkan komputer-komputer di stasiun-stasiun televisi YTN, MBC, dan KBS, serta dua bank komersial, Bank Shinhan Bank dan Bank Nonghyup.
Badan Keamanan Internet Korea mengatakan, diperlukan waktu sedikitnya lima hari untuk memulihkan sepenuhnya paling sedikit 32 ribu komputer yang terkena serangan itu. Militer Korea Selatan meningkatkan tingkat kewaspadaan menyusul serangan itu.