Korsel Ingin Bahas Reuni Keluarga yang Terpisah

Warga Korea Selatan dalam bus menyentuh kaca jendela bus, berusaha menyentuh tangan kerabat mereka di Korea Utara, pada saat saling berpisah setelah Reuni Keluarga yang Terpisah di resor Gunung Berlian di Korea Utara, 26 Oktober 2015, Orang tua, anak, kakak dan adik, serta kerabat lainnya banyak terpisah setelah perang Korea.

Korea Selatan akan mengupayakan diskusi mengenai reuni keluarga-keluarga kedua Korea yang terpisah dalam perundingan dengan Korea Utara pekan ini, menurut ketua delegasi Korea Selatan, Senin (8/1), AFP melaporkan. Korea Utara juga mencanangkan pentingnya reunifikasi.

Kedua negara pekan lalu sepakat melakukan dialog resmi pertama dalam dua tahun, dan akan bertemu di desa Zona Bebas Militer, Panmunjom, Selasa (9/1).

Pembicaraan terutama akan terfokus pada partisipasi Korea Utara dalam Olimpiade Musim Dingin bulan depan di Korea Selatan, tetapi kedua pihak diyakini akan mengangkat isu-isu yang menjadi kepentingan masing-masing.

“Kami akan menyiapkan diskusi mengenai keluarga yang terpisah dan cara-cara meredakan ketegangan militer,” kata Menteri Unifikasi Cho Myoung-Gyon kepada wartawan.

Karena perang Korea berakhir dengan perlucutan senjata dan bukan perjanjian perdamaian resmi, teknisnya kedua negara masih dalam keadaan berperang. [ds/sp]