Korea Utara kemungkinan besar telah memasok beberapa jenis rudal ke Rusia untuk mendukung perangnya di Ukraina. Pengiriman tersebut di luar pengiriman sejumlah amunisi dan peluru yang dilaporkan secara luas, kata militer Korea Selatan pada Kamis (2/11).
Dalam sebuah pengarahan informasi kepada wartawan lokal, pihak militer Korea Selatan mengatakan bahwa Korea Utara diduga mengirim rudal balistik jarak pendek, rudal antitank, dan rudal antiudara portabel dalam jumlah yang tidak disebutkan ke Rusia, selain senapan, peluncur roket, mortir dan peluru.
Isi dari pengarahan tersebut disampaikan kepada kantor berita Associated Press.
Korea Utara telah berupaya memperluas kerja sama dengan Rusia dan China dalam menghadapi ketegangan keamanan yang berkepanjangan dengan Amerika Serikat dan kesulitan dalam negeri yang ditimbulkan pandemi. Sebagai sinyal adanya masalah ekonomi yang kini teengah dialami oleh Korea Utara, negara tersebut akan menutup beberapa misi diplomatiknya di sejumlah negara.
BACA JUGA: Korea Utara Tutup Beberapa Kedutaan Besar di Seluruh DuniaBaik Rusia maupun Korea Utara menolak tuduhan pengiriman senjata tersebut dan menganggapnya tidak berdasar.
Militer Korea Selatan mengatakan Korea Utara juga berupaya mendapatkan teknologi terkait nuklir, jet tempur atau peralatan terkait pesawat, serta bantuan pembentukan jaringan pertahanan antiudara dari Rusia.
Korea Utara kini berfokus pada perluasan persenjataan nuklirnya dan menolak untuk kembali melakukan pembicaraan dengan Amerika Serikat dan Korea Selatan. Perekonomian negara itu terguncang akibat kemunduran besar yang disebabkan pembatasan ketat yang diberlakukan selama pandemi virus corona dan sanksi ketat yang dipimpin Amerika Serikat. [ka/lt]