Korea Utara kemungkinan akan segera melangsungkan uji misil balistik bawah laut. Prediksi itu disampaikan seorang pejabat militer Korea Selatan, Rabu (16/9), di tengah-tengah buntunya perundingan nuklir antara Korea Utara dan AS.
Dalam pernyataan tertulisnya kepada parlemen, menjelang sidang konfirmasi pengukuhannya sebagai ketua gabungan kepala-kepala staf militer Korea Selatan, Won In-choul mengatakan, Korea Utara saat ini sedang sibuk memperbaiki kerusakan akibat badai baru-baru ini di galangan kapal Sinpo, di mana Pyongyang membangun kapal-kapal selamnya. Segera setelah perbaikan rampung, menurut Won ada peluang Korea Utara melangsungkan uji misil balistik yang diluncurkan dari kapal selam.
Menurut salinan pidato yang diperoleh Associated Press dari seorang legislator bernama Kang Dae-sik, Won menyatakan Korea Selatan sedang mengawasi perkembangan di Korea Utara tersebut.
Dalam beberapa tahun terakhir, Korea Utara berusaha keras memiliki kemampuan meluncurkan misil dari kapal selam. Kemampuan ini menimbulkan kekhawatiran banyak pakar karena keberadaan misil bawah laut sulit terdeteksi.
BACA JUGA: Kota Perbatasan di Korut Diguncang Ledakan MautUji peluncuran misil bawah laut sebetulnya pernah dilakukan Korea Utara Oktober lalu. Uji tersebut merupakan yang pertama dari sejenisnya dalam tiga tahun terakhir, dan merupakan tindakan paling provokatif sejak Korea Utara mulai melangsungkan perundingan nuklir dengan AS pada 2018.
Perundingan nuklir antara AS dan Korea Utara tidak mengalami banyak kemajuan sejak KTT ke-dua antara pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden AS Donald Trump di Vietnam pada awal 2019 mengalami kegagalan terkait sengketa mengenai sanksi-sanksi AS terhadap Korea Utara.
Jung Changwook, ketua Forum Studi Pertahanan Korea Utara di Seoul, mengatakan, uji misil balistk dari bawah laut ditujukan untuk memperbaiki kemampuan serangan nuklir negara itu, dan meningkatkan tekanan terhadap AS. Ada spekulasi, Korea Utara akan melangsungkan uji itu pada 10 Oktober, bertepatan dengan peringatan berdirinya Partai Buruh yang berkuasa di negara tersebut. [ab/uh]