Korea Selatan memperingati 70 tahun dimulainya Perang Korea di tengah-tengah pandemi virus corona.
Peringatan ini bukan hari libur resmi. Akan tetapi peringatan tersebut kerap ditandai dengan berbagai upacara, pameran foto perang dan tur ke bekas-bekas medan perang bagi para veteran asing yang berkunjung.
Tahun ini, banyak peringatan umum dikurangi atau dibatalkan karena virus corona, yang menurut para pejabat kesehatan sedang memasuki gelombang ke-dua di Korea Selatan.
Kim Young-ho termasuk di antara 370 veteran Perang Korea yang mendapat penghormatan pada upacara Kamis pagi di Kabupaten Cheorwon, di sebelah timur laut Seoul dan berdekatan dengan zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea sejak awal 1950-an.
Kementerian urusan Patriot dan veteran Korea Selatan memperkirakan ada 84 ribu veteran Perang Korea yang masih hidup.
Sesuai dengan aturan untuk menjaga jarak fisik, semua partisipan dalam acara itu diwajibkan untuk mengenakan masker dan duduk dalam jarak satu meter satu sama lain. Tamu yang hadir sekarang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan kehadiran pada tahun lalu, kata para pejabat setempat.
Kim mengatakan tidak terelakkan lagi peringatan itu perlu dilakukan dalam skala lebih kecil karena wabah virus corona. Tetapi yang membuatnya lebih kecewa adalah bahwa setelah 70 tahun, konfrontasi antara kedua Korea masih belum terselesaikan.
Dihadapkan pada pembatasan mengenai kehadiran langsung, sejumlah lembaga kebudayaan menyelenggarakan pameran untuk memperingati Perang Korea ini secara daring.
Arsip Film Korea menampilkan lima film panjang mengenai perang itu di saluran YouTube-nya dan akan membuat beberapa film pendek tersedia di layanan video-in-demand pada bulan ini, kata Jeon Min-hwa, pejabat perencanaan lembaga tersebut. Jeon menambahkan, pemutaran film-film itu dimaksudkan untuk mengingatkan para pemirsa bahwa konflik “masih terus berlangsung.” Suatu perjanjian perdamaian yang resmi mengakhiri perang ini masih belum ditandatangani.
Museum Nasional Seni Modern dan Kontemporer di Seoul menggunakan saluran YouTube-nya untuk memamerkan sekitar 250 karya seni yang menggambarkan adegan-adegan perang. [uh/ab]