Korea Selatan, Kamis (4/4) menyatakan mempertimbangkan untuk mengirim utusan khusus ke Korea Utara sebagai bagian dari upayanya memulihkan perundingan nuklir yang macet.
Perundingan mengenai program nuklir Korea Utara masih buntu sejak pertemuan puncak antara Presiden Donald Trump dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un di Vietnam bulan lalu berakhir tanpa kesepakatan.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, yang memfasilitas pembicaraan Amerika-Korea Utara tahun lalu, akan mengunjungi Washington pekan depan untuk membahas diplomasi nuklir dengan Trump.
Penasihat keamanan nasional Moon, Chung Eui-yong, memberitahu para anggota parlemen hari Kamis (4/4) bahwa pemerintahnya juga mempertimbangkan pengiriman utusan khusus ke Korea Utara. Ia tidak merincinya lebih jauh.
Pada Maret 2018, Moon mengirim satu delegasi yang dipimpin Chung ke ibukota Korea Utara, Pyongyang. Delegasi Chung bertemu Kim dan mengutip pernyataan Kim bahwa ia bersedia melakukan perundingan mengenai arsenal nuklirnya.
Moon bertemu Kim tiga kali kemudian pada tahun 2018. Pertemuan puncak pertama Kim dengan Trump di Singapura Mei lalu berakhir dengan komitmen yang tidak jelas terhadap denuklirisasi, yang tidak menyebut suatu peta rencana atau jadwal waktu.
Pemerintah Moon menginginkan rekonsiliasi dengan Korea Utara dan solusi yang dirundingkan mengenai sengketa nuklir. [uh]