Setelah lebih dari dua minggu menjelajahi bawah air, militer Korea Selatan, Kamis (15/6), menemukan kepingan besar roket Korea Utara yang gagal mengirim satelit mata-mata ke orbit 15 hari sebelumnya.
Objek berbentuk silinder dengan panjang 12 meter dan lebar 2,5 meter itu, yang diyakini sebagai tahap kedua dari roket tiga tahap, ditarik dari dasar laut. Kepingan itu diambil dari kedalaman 75 meter, menurut Kepala Staf Gabungan Seoul, sekitar 200 kilometer dari sebuah pulau di lepas pantai barat. Puluhan penyelam laut dalam, serta kapal-kapal dan pesawat-pesawat, terlibat misi tersebut setelah roket itu jatuh ke Laut Kuning pada 31 Mei.
Gambar dari puing-puing dari apa yang disebut Korea Utara sebagai Chollima-1 menunjukkan badan roket yang utuh. Anehnya, pada benda itu tertera nama yang berbeda, “Cheonma.”
Kepingan itu akan dipelajari pakar-pakar dari Korea Selatan dan Amerika, kata militer Seoul. Operasi penyelamatan yang hati-hati berlanjut di laut, mencari roket tahap ketiga dan muatannya.
Sumber daya yang cukup banyak dilibatkan dalam operasi tersebut karena puing-puing yang jatuh itu memberi kesempatan yang langka untuk secara langsung mengamati kemajuan terkait rudal Korea Utara dan berpotensi mengambil bagian-bagiannya. [ka/ab]