Setelah merundingkan apa yang tampaknya sebagai persiapan Olimpiade dengan Korea Utara, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in sekarang mempunyai peluang untuk menguji strategi dialognya untuk mencapai pembebasan nuklir di Semenanjung Korea melalui dialog ekonomi.
“Ada sedikit kesempatan bagi Korea Selatan dan pemerintah Korea Selatan menyadarinya. Itulah sebabnya mengapa mereka ingin menjerat Korea Utara dalam siklus perangsang ini,” kata Go Myong-hyun, analis Korea Utara dari Institut Asan untuk Pengkajian Kebijakan di Seoul.
Persetujuan Pyongyang untuk turut dalam Olimpiade Musim Dingin PyeongChang yang akan diadakan di Korea Selatan bulan Februari, bersama keputusan Amerika untuk menangguhkan latihan militer bersama selama berlangsungnya Olimpiade, telah mendatangkan penghentian yang dibutuhkan untuk percobaan nuklir dan misil balistik Korea Utara.
Sejak ia terpilih bulan Mei tahun 2016, pemimpin Seoul yang liberal itu telah berusaha melonggarkan kebijakan tekanan maksimum Presiden Amerika Donald Trump yang berusaha memaksa Pyongyang untuk secara sepihak menghentikan program nuklirnya melalui sanksi ekonomi yang keras bersama ancaman yang nyata kekuatan militer.
Moon mendukung sanksi yang kuat tetapi menentang tindakan penangkal oleh militer Amerika terhadap Utara yang kemungkinan dapat menimbulkan pembalasan maut terhadap jutaan orang penduduk di Selatan, dan bahkan meruncing ke perang nuklir kawasan itu. [gp]