Korea Utara: Tak Ada Pembicaraan dengan AS

Pejabat Korea Utara, Kim Song (kiri) memberikan keterangan kondisi HAM Korea Utara dalam diskusi di markas PBB bulan lalu (22/10).

Pemerintah Korea Utara Selasa (4/11) telah menolak kemungkinan melakukan pembicaraan dengan Amerika soal nuklir dan HAM.

Korea Utara menghapus kemungkinan pembicaraan dengan Amerika soal nuklir dan HAM karena apa yang menurut Pyongyang adanya usaha Washington untuk menggulingkan pemerintah komunis negara itu.

Pernyataan itu tampaknya merujuk pada sebuah rancangan resolusi PBB yang merekomendasikan Pyongyang ke Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) di Den Haag karena catatan HAM Korut yang buruk. Pyongyang – dalam sebuah laporan PBB baru-baru ini -- dituduh melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Jepang dan Uni Eropa berencana untuk segera mengajukan resolusi tidak mengikat itu ke Majelis Umum. Amerika mendukung kuat usaha itu.

Juru bicara kementerian Korea Utara menuduh Amerika mengusahakan sebuah kebijakan yang menjatuhkan negara itu dan sistem sosial Pyongyang dengan menggunakan HAM sebagai alasan.

Juru bicara itu merujuk pada kesepakatan tahun 2005 di mana Amerika dan Korea Utara sepakat untuk saling menghormati kedaulatan masing-masing dan hak untuk berdampingan secara damai.

Pejabat itu mengatakan, tindakan-tindakan Amerika baru-baru ini telah membatalkan kesepakatan itu, serta menambahkan bahwa gagasan untuk mendenuklirisasi Semenanjung Korea kini menjadi tidak berarti sepenuhnya.

Berdasarkan kesepakatan tahun 2005 itu, Korea Utara juga sepakat untuk meninggalkan program senjata nuklirnya. Korea Utara belakangan memulai kembali program itu dan keluar dari pembicaraan enam negara mengenai isu itu pada tahun 2009.