Aktivis Kuba: Korea Utara Berjuang Atasi Kekalahan dalam Upaya Sensor

Warga Korea Utara menonton film yang diputar di lapangan dekat stasiun kereta api di Pyongyang (foto: ilustrasi). Pemerintah Korut berusaha membatasi dan mengendalikan akses terhadap informasi dari luar.

Meskipun upaya Korea Utara meningkat untuk mencegah informasi dari luar memasuki negara tersebut, para aktivis internasional mengatakan teknologi dan kekuatan pasar pada akhirnya akan mengatasi penyensoran yang dilakukan pemerintah.

Korea Utara adalah salah satu negara terisolasi di dunia, di mana media asing dilarang dan kebanyakan orang tidak memiliki akses ke Internet. Negara yang represif itu bahkan telah mengeksekusi warganya karena mendistribusikan media dari Korea Selatan, menurut Kelompok Kerja Keadilan Transisi yang mendokumentasikan pelanggaran hak asasi manusia di Korea Utara.

Walaupun demikian, Korea Utara masih mengikuti pola serupa dengan rezim otoriter lainnya yang memandang pengetahuan sebagai kekuatan dan telah berusaha membatasi dan mengendalikan akses terhadap informasi dari luar.

Hal ini dinyatakan oleh para pemimpin organisasi independen Kuba dan Myanmar yang berusaha menghindari penyensoran otoriter dan pembatasan informasi dari luar di negara mereka sendiri, yang baru-baru ini berada di Seoul untuk berbagi pengalaman dan strategi.

Di Kuba, seperti di Korea Utara, meningkatnya permintaan akan film-film asing dan drama televisi, bukan berita politik, telah membuat penyelundupan informasi dari luar sebagai usaha yang semakin menguntungkan. [lt]