Korea Utara, Kamis (14/11), mengatakan, AS telah mengusulkan dilanjutkannya kembali pembicaraan nuklir yang mengalami kebuntuan pada bulan Desember, sementara kedua negara semakin mendekati tenggat waktu akhir tahun yang ditetapkan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un bagi pemerintahan Trump untuk menawarkan kesepakatan yang dapat diterima untuk menyelamatkan pembicaraan itu.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis media pemerintah, perunding Korea Utara Kim Myong Gil tidak secara jelas mengatakan apakah Korea Utara akan menerima ajakan AS itu.
Ia mengatakan, Korea Utara tidak tertarik pada pembicaraan yang ditujukan untuk mengulur waktu tanpa membahas solusi. Ia mengatakan, Korea Utara tidak bersedia membuat kesepakatan untuk isu-isu yang tidak terlalu penting, seperti tawaran AS uintuk secara resmi mengakhiri Perang Korea 1950-1953, yang terhenti karena gencatan senjata, bukan perjanjian perdamaian, atau membangun kantor perwakilan antara kedua negara.
Pembicaraan nuklir antara Korea Utara dan AS mengalami kebuntuan sejak gagalnya KTT Februari lalu antara Kim Jong-un dan Presiden Donald Trump di Vietnam. AS ketika itu menolak tuntutan Korea Utara untuk melonggarkan banyak sanksi sebagai imbalan Korea Utara melucuti sebagian fasilitas nuklirnya. [ab/lt]