Korea Utara mengonfirmasi telah meledakkan beberapa ruas jalan dan rel kereta yang menuju Korea Selatan, dan menyebutnya sebagai “negara yang bermusuhan,” demikian dilaporkan media pemerintah Korea Utara pada Rabu (16/10).
Mengonfirmasi pernyataan dari militer Korea Selatan, Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) mengatakan jalur transportasi “telah diblokir sepenuhnya melalui peledakan.”
Militer Pyongyang pekan lalu berjanji untuk menutup perbatasan selatannya secara permanen, menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk memasang ranjau dan membangun penghalang anti-tank, setelah pemimpin Kim Jong Un menyatakan Korea Selatan sebagai “musuh utama” negaranya.
Korea Utara juga menuduh Seoul menggunakan drone untuk menyebarkan selebaran propaganda anti-rezim di ibu kota Pyongyang. Kim mengadakan pertemuan keamanan untuk memberi arahan rencana “tindakan militer segera” sebagai tanggapan, demikian dilaporkan media pemerintah pada Selasa.
Mengacu pada penghancuran jalan dan rel kereta, KCNA mengatakan “ini adalah tindakan yang tidak dapat dihindari dan sah yang diambil sesuai dengan persyaratan Konstitusi DPRK, nama resmi Korea Utara, yang dengan jelas mendefinisikan Korea Selatan sebagai negara yang bermusuhan.”
Korea Utara baru-baru ini mengubah konstitusinya, dan ini adalah penyebutan yang pertama dalam sebuah piagam, yang secara resmi menyatakan Korea Selatan sebagai negara musuh, kata kantor berita Yonhap. [ns/jm]