Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengecam rencana penjualan helikopter Apache buatan Amerika Serikat (AS) ke Korea Selatan, kata media pemerintah KCNA , Jumat (23/8), seraya bersumpah akan mengambil langkah-langkah tambahan untuk meningkatkan pertahanan dirinya.
Pentagon, Senin (19/8) mengatakan bahwa Departemen Luar Negeri AS telah menyetujui rencana penjualan helikopter Apache berikut logistik dan pendukung terkait ke Korea Selatan yang diperkirakan bernilai $3,5 miliar atau setara 54,51 triliun rupiah.
Seorang pejabat senior yang tidak disebut namanya dan bertanggung jawab untuk berita internasional di Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengeluarkan pernyataan pers pada Kamis (22/8). Pernyataan itu mengkritik rencana penjualan yang disebutnya sebagai suatu langkah untuk memperburuk ketegangan, begitu pula dengan latihan militer tahunan dengan para sekutu yang tengah berlangsung.
“Ini adalah tindakan provokatif yang ceroboh, dengan sengaja meningkatkan instabilitas keamanan di kawasan,” kata pejabat itu, menurut KCNA.
Pejabat itu menuduh Washington meningkatkan konfrontasi militer, “mengganggu keseimbangan militer dan karena itu meningkatkan bahaya akan konflik baru” di kawasan dengan memasok senjata mematikan untuk sekutu dan teman-temannya.
“Pertahanan strategis Pyongyang akan diperkuat lebih jauh untuk melindungi keamanan dan kepentingan nasional serta perdamaian regional,” kata pernyataan itu, seraya berjanji akan terus melakukan aktivitas militer untuk meningkatkan pertahanan diri. [uh/ka]