Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan Joko Widodo-Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa sebagai dua pasangan capres dan cawapres peserta pemilu presiden 2014.
JAKARTA —
Komisi Pemilihan Umum (KPU) hari Sabtu menetapkan dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden sebagai peserta pemilu presiden 2014. Mereka adalah pasangan calon presiden Joko Widodo (Jokowi) dan calon wakil presiden Jusuf Kalla serta pasangan capres Prabowo Subianto dan cawapres Hatta Rajasa.
Penetapan ini dilakukan setelah KPU melakukan verifikasi dokumen dan melihat hasil tes kesehatan kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden tersebut.
Dalam keterangan pers di kantornya, Komisioner KPU Hadar Gumay mengatakan dua calon pasangan presiden dan wakil presiden itu telah memenuhi syarat untuk mengikuti pemilu presiden.
Setelah penetapan ini lanjut Hadar kedua capres dan cawapres mendapat fasilitas pengamanan yang melekat dari kepolisian, masing-masing 93 pengawal. Rencananya KPU akan melakukan deklarasi berintegritas dan damai untuk pemilu presiden dan wakil presiden yang dihadiri oleh kedua pasangan capres dan cawapres 3 Juni mendatang.
"Dua pasangan calon presiden dan wakil presiden yang memenuhi syarat untuk ikut di dalam pemilu kita di tahun 2014 ini. Kami akan mengirimkan surat keputusan kami pada kedua pasangan calon tersebut. Dan tadi kami sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian bahwa sejak ditetapkan ini maka kedua calon presiden dan wakil presiden itu mendapatkan fasilitas untuk pengamanan dan pengawalan yang melekat," kata Hadar Gumay.
Kegiatan kampanye kedua pasangan capres dan cawapres akan dimulai tangal 4 Juni hingga 5 Juli. Diharapkan aktivitas kampanye kata Komisioner KPU Ferry Kurnia menyajikan visi misi bagi masyarakat serta tidak saling melakukan kampanye hitam. KPU sangat menginginkan pemilihan presiden 9 Juli mendatang dilihat oleh seluruh dunia sangat elegan dan berkualitas.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar memastikan polisi siap mengamankan proses kampanye hingga pemilu presiden mendatang. Kepolisian lanjutnya telah menyiapkan sekitar 253 ribu lebih aparat kepolisian di seluruh Indonesia.
Menurut Boy, kepolisian juga terus melakukan komunikasi dengan seluruh pihak termasuk para simpatisan masing-masing pendukung untuk tetap dalam ranah ketertiban.
"Artinya peranan elite untuk mempengaruhi para konstituen sangat besar, oleh karena itu kita membangun komunikasi terus kepada semua pihak agar memberikan kesadaran kepada semua pihak. Ini suatu ujian bagi bangsa Indonesia untuk kita lihat bersama daya tahan bangsa Indonesia di dalam menghadapi gelora demokrasi. Demokrasi harus dijaga oleh hukum sehingga tidak ada tindakan-tindakan anarki yang akhirnya mendiskriditkan nilai-nilai demokrasi itu sendiri," kata Boy Rafli Amar.
Pengamat politik dari Political communication Institute Herry Budianto menyatakan saat ini masyarakat harus benar-benar melihat visi dan misi serta program yang ditawarkan oleh kedua calon pasangan capres dan cawapres tersebut. Masyarakat tambahnya tidak boleh hanya terjebak oleh persoalan-persoalan figuritas.
"Walaupun figure itu penting menurut saya tetapi jauh lebih penting keberlangsungan kita kedepan adalah bagaimana kedua pasang akan membawa Indonesia dalam 5 tahun ke depan. Jangan sampai kita tidak tahu apa yang akan mereka lakukan," kata Herry Budianto.
Penetapan ini dilakukan setelah KPU melakukan verifikasi dokumen dan melihat hasil tes kesehatan kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden tersebut.
Dalam keterangan pers di kantornya, Komisioner KPU Hadar Gumay mengatakan dua calon pasangan presiden dan wakil presiden itu telah memenuhi syarat untuk mengikuti pemilu presiden.
Setelah penetapan ini lanjut Hadar kedua capres dan cawapres mendapat fasilitas pengamanan yang melekat dari kepolisian, masing-masing 93 pengawal. Rencananya KPU akan melakukan deklarasi berintegritas dan damai untuk pemilu presiden dan wakil presiden yang dihadiri oleh kedua pasangan capres dan cawapres 3 Juni mendatang.
"Dua pasangan calon presiden dan wakil presiden yang memenuhi syarat untuk ikut di dalam pemilu kita di tahun 2014 ini. Kami akan mengirimkan surat keputusan kami pada kedua pasangan calon tersebut. Dan tadi kami sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian bahwa sejak ditetapkan ini maka kedua calon presiden dan wakil presiden itu mendapatkan fasilitas untuk pengamanan dan pengawalan yang melekat," kata Hadar Gumay.
Kegiatan kampanye kedua pasangan capres dan cawapres akan dimulai tangal 4 Juni hingga 5 Juli. Diharapkan aktivitas kampanye kata Komisioner KPU Ferry Kurnia menyajikan visi misi bagi masyarakat serta tidak saling melakukan kampanye hitam. KPU sangat menginginkan pemilihan presiden 9 Juli mendatang dilihat oleh seluruh dunia sangat elegan dan berkualitas.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar memastikan polisi siap mengamankan proses kampanye hingga pemilu presiden mendatang. Kepolisian lanjutnya telah menyiapkan sekitar 253 ribu lebih aparat kepolisian di seluruh Indonesia.
Menurut Boy, kepolisian juga terus melakukan komunikasi dengan seluruh pihak termasuk para simpatisan masing-masing pendukung untuk tetap dalam ranah ketertiban.
"Artinya peranan elite untuk mempengaruhi para konstituen sangat besar, oleh karena itu kita membangun komunikasi terus kepada semua pihak agar memberikan kesadaran kepada semua pihak. Ini suatu ujian bagi bangsa Indonesia untuk kita lihat bersama daya tahan bangsa Indonesia di dalam menghadapi gelora demokrasi. Demokrasi harus dijaga oleh hukum sehingga tidak ada tindakan-tindakan anarki yang akhirnya mendiskriditkan nilai-nilai demokrasi itu sendiri," kata Boy Rafli Amar.
Pengamat politik dari Political communication Institute Herry Budianto menyatakan saat ini masyarakat harus benar-benar melihat visi dan misi serta program yang ditawarkan oleh kedua calon pasangan capres dan cawapres tersebut. Masyarakat tambahnya tidak boleh hanya terjebak oleh persoalan-persoalan figuritas.
"Walaupun figure itu penting menurut saya tetapi jauh lebih penting keberlangsungan kita kedepan adalah bagaimana kedua pasang akan membawa Indonesia dalam 5 tahun ke depan. Jangan sampai kita tidak tahu apa yang akan mereka lakukan," kata Herry Budianto.