Pemerintah Rusia mengatakan bahwa tudingan Barat bahwa pemimpin tentara bayaran Rusia Yevgeny Prigozhin dibunuh atas perintah Kremlin adalah "benar-benar kebohongan.” Namun, Rusia menolak untuk mengonfirmasi secara pasti penyebab kematiannya, dengan alasan harus menunggu hasil tes.
Otoritas penerbangan Rusia mengatakan bahwa Prigozhin, pemimpin kelompok tentara bayaran Wagner, berada di dalam jet pribadi yang jatuh pada Rabu (24/8) malam di barat laut Moskow. Tak ada satu pun penumpang dalam penerbangan tersebut yang selamat.
Presiden Vladimir Putin menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban yang tewas dalam kecelakaan itu pada Kamis (25/8). Ia menyampaikan pandangannya tentang Prigozhin, memecah kebungkamannya setelah insiden yang terjadi tepat dua bulan setelah Prigozhin memimpin pemberontakan yang gagal terhadap panglima militer Rusia.
Putin mengutip "informasi awal" yang menunjukkan bahwa Prigozhin dan rekan-rekan utamanya di kelompok tentara bayaran Wagner semuanya terbunuh. Ia memuji Prigozhin, tetapi juga menggarisbawahi bahwa dia juga melakukan beberapa "kesalahan serius.”
Sejumlah politisi dan kritikus Barat menuding, tanpa memberikan bukti, bahwa Putin memerintahkan pembunuhan Prigozhin sebagai hukuman atas tuduhan melancarkan pemberontakan pada 23-34 Juni terhadap pimpinan militer Rusia. Kudeta tersebut juga merupakan tantangan terbesar bagi pemerintahan Putin sejak ia berkuasa pada 1999.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan tuduhan itu dan banyak tuduhan serupa lainnya adalah salah.
“Sekarang ada banyak spekulasi seputar kecelakaan pesawat ini dan kematian tragis penumpang pesawat, termasuk Yevgeny Prigozhin. Tentu saja, di Barat, semua spekulasi ini disajikan dari sudut pandang yang sudah diketahui,” kata Peskov kepada wartawan.
"Semua itu benar-benar kebohongan, dan saat meliput persoalan ini, perlu merujuk pada fakta. Fakta-faktanya belum banyak. Perlu dibuktikan dalam proses penyidikan," ujarnya.
BACA JUGA: Intelijen AS: Pesawat yang Bawa Pemimpin Wagner Jatuh karena Ledakan yang DisengajaSebelumnya pada Jumat (25/8), Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov menegur Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden karena Biden mengungkapkan bahwa dia tidak terkejut dengan kematian Prigozhin dalam kecelakaan pesawat. Ia menuduh Biden mengabaikan norma-norma diplomatik.
Penyelidik Rusia telah memulai penyelidikan atas apa yang terjadi. Namun, mereka belum mengatakan apa yang mereka curigai sebagai penyebab pesawat Prigozhin tiba-tiba jatuh dari langit barat laut Moskow.
Para penyelidik juga belum secara resmi mengonfirmasi identitas 10 jenazah yang ditemukan dari puing-puing pesawat.
Ketika ditanya apakah Kremlin telah menerima konfirmasi resmi atas kematian Prigozhin, Peskov berkata: "Jika Anda mendengarkan dengan cermat pernyataan Presiden Rusia, dia mengatakan bahwa semua tes yang diperlukan, termasuk tes genetik, akan dilakukan. Hasil resmi - segera ketika laporan tersebut untuk diterbitkan, akan dipublikasikan."
Peskov, yang mengatakan Putin belum bertemu Prigozhin baru-baru ini, juga mengatakan tidak jelas berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk tes dan investigasi tersebut.
Oleh karena itu, mustahil untuk mulai membicarakan apakah Putin akan menghadiri pemakaman Prigozhin, kata Peskov saat menjawab pertanyaan mengenai masalah tersebut.
“Belum ada tanggal pemakamannya, tidak mungkin membicarakannya. Satu-satunya hal yang bisa saya katakan adalah presiden memiliki jadwal yang agak padat saat ini,” tukasnya.
BACA JUGA: Putin Sampaikan Belasungkawa kepada Keluarga Prigozhin, Kepala Grup WagnerNigel Gould-Davies, mantan duta besar Inggris untuk Belarus yang sekarang menjadi peneliti senior di Institut Internasional untuk Studi Strategis (International Institute for Strategic Studies/IISS), mengatakan pemakaman tersebut akan menjadi hal yang penting.
“Jika Putin ingin menekankan bahwa Prigozhin meninggal sebagai pengkhianat, dia akan mengabaikannya,” kata Gould-Davies.
Intelijen militer Inggris mengatakan pada Jumat (25/8) bahwa belum ada bukti pasti bahwa Prigozhin ada di dalam pesawat, tetapi “kemungkinan besar” dia sudah tewas.
Pentagon menduga Prigozhin tewas terbunuh.
Outlet berita Rusia Baza, yang memiliki sumber baik di kalangan lembaga penegak hukum, melaporkan bahwa para penyelidik fokus pada teori bahwa satu atau dua bom mungkin telah ditanam di dalam pesawat. [ah/ft]