Kremlin Tolak Laporan tentang Pembicaraan Putin-Trump Soal Ukraina 

  • Associated Press

Kombinasi foto yang menunjukkan presiden terpilih AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin. (Foto: AFP/Elijah Nouvelage dan Alexander Nemenov)

Kremlin pada Senin (11/11) menolak laporan bahwa Presiden Vladimir Putin telah berbicara dengan Presiden terpilih AS Donald Trump pada minggu lalu mengenai perang di Ukraina.

The Associated Press melaporkan juru bicara Trump menolak untuk mengomentari apa yang disebut sebagai “telepon pribadinya (Trump.red)” dengan para pemimpin dunia.

The Washington Post pertama kali melaporkan hal tersebut pada hari Minggu (10/11), dengan mengutip sumber-sumber anonim, bahwa keduanya berbicara pada hari Kamis (7/11), di mana Trump menasihati Putin untuk tidak meningkatkan perang di Ukraina dan merujuk pada kehadiran militer AS yang cukup besar di Eropa.

Dalam sebuah konferensi pers melalui telepon pada Senin dengan para wartawan, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan “tidak ada percakapan,” dan laporan tersebut “sama sekali tidak benar, ini adalah fiksi belaka.”

Ketika ditanya mengenai laporan tersebut, Direktur Komunikasi Trump, Steven Cheung, mengatakan, “kami tidak mengomentari telepon pribadi antara Presiden Trump dan para pemimpin dunia lainnya.”

BACA JUGA: Trump-Putin Bicara Lewat Telepon, Minta Rusia Tak Tingkatkan Serangan di Ukraina

Berbicara di sebuah forum kebijakan luar negeri pada hari Kamis di resor Laut Hitam Rusia, Sochi, Putin menyampaikan ucapan selamat kepada Trump atas kemenangannya dalam pemilu dan memujinya atas apa yang dia katakan sebagai perilaku “berani” saat upaya pembunuhan terhadapnya berlangsung pada bulan Juli lalu.

Peskov mengatakan “belum ada rencana khusus” untuk pembicaraan antara Putin dan Trump.

Sebelumnya Peskov mengatakan “tidak mengesampingkan” kontak antara keduanya sebelum pelantikan Trump, dan menunjuk pada Trump yang mengatakan bahwa dia akan menelepon Putin sebelum pelantikan. Namun, dia membantah bahwa pemerintahan kepresidenan Rusia atau Kementerian Luar Negeri memiliki kontak dengan tim kampanye Trump setelah pemilu.

Selama kampanyenya, Trump berulang kali mengatakan bahwa ia dapat segera mengakhiri pertempuran di Ukraina, namun tidak memberikan rincian bagaimana ia akan mencapai hal tersebut.

Rusia telah mengintensifkan serangan terhadap wilayah sipil di Ukraina saat perang mendekati 1.000 hari. Sementara itu, Ukraina pada akhir pekan lalu mengirimkan sejumlah besar drone yang mengguncang Moskow dan sekitarnya. [em/jm]