KRI Nanggala-402 Hilang, TNI Minta Bantuan Australia dan Singapura

KRI Nanggala. (Foto wikipedia)

Angkatan Laut Indonesia sedang mencari sebuah kapal selam bersama 53 awak di dalamnya yang hilang hari Rabu. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan kepada Reuters bahwa Indonesia meminta bantuan dari negara tetangga, Australia dan Singapura, dalam pencarian tersebut.

Kapal selam KRI Nanggala-402 buatan Jerman, sedang melakukan latihan torpedo di perairan sebelah utara pulau Bali, tetap tidak melaporkan hasil latihan itu seperti yang diharapkan, kata Kepala Dinas Penerangan TNI Al.

Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (Foto: VOA/Yudha)

“Kami masih melakukan pencarian di perairan Bali, 60 mil (96 kilometer) dari Bali, 53 awak,” kata Hadi Tjahjanto kepada Reuters melalui SMS.

Ia mengukuhkan bahwa permintaan bantuan dalam pencarian kapal selam dan awaknya yang hilang telah diajukan ke Australia dan Singapura.

Ia mengatakan kontak dengan kapal itu hilang pada pukul 4.30 pagi hari Rabu.

Wakil-wakil dari departemen pertahanan Australia dan Singapura belum menanggapi segera permintaan untuk berkomentar.

KRI Nanggala-402 yang berbobot 1.395 ton dibangun di Jerman pada tahun 1978, menurut website sekretariat kabinet Indonesia. Kapal itu menjalani perbaikan selama dua tahun di Korea Selatan yang tuntas pada tahun 2012.

KRI Nanggala. (Foto wikipedia)

Indonesia pada masa lalu mengoperasikan armada terdiri dari 12 kapal selam yang dibeli dari Uni Soviet untuk melakukan patroli di perairan dengan banyak pulau ini.

Tetapi sekarang ini Indonesia hanya memiliki armada yang terdiri dari lima kapal selam, dua kapal selam Tipe 209 buatan Jerman dan tiga kapal yang lebih baru buatan Korea Selatan.

Indonesia telah berusaha untuk meningkatkan kemampuan pertahanannya, tetapi sebagian peralatan yang masih dioperasikannya telah tua. Telah beberapa kali ini terjadi kecelakaan maut yang melibatkan pesawat transport militer tua dalam beberapa tahun ini. [uh/ab]