Krisis Migran di Eropa

Polisi Hungaria berdiri dekat keluarga migran yang hendak melarikan diri di stasiun kereta api di kota Bicske (3/9). Ada kamp pengungsi dan pencari suaka di kota itu. (Reuters/Laszlo Balogh)

Para migran dan polisi menunggu di dalam Stasiun Kereta Api Keleti di Budapest, Hungaria (3/9). Para migran tidak diizinkan memasuki stasiun, meski kereta-kereta langsung dari Budapest ke Eropa Barat saat ini tidak beroperasi sampai pemberitahuan selanjutnya.

Para migran merangsek ke dalam kereta di stasiun Keleti di Budapest, Hungaria, seiring mundurnya polisi setelah memblokir pintu masuk selama dua hari (3/9). (Reuters/Laszlo Balogh)

Para migran tidur di luar stasiun kereta Keleti di Budapest, Hungaria (3/9). Lebih dari 2.000 migran, banyak diantaranya pengungsi dari konflik-konflik di Timur Tengah dan Afrika, telah berkemah di depan stasiun tersebut, yang ditutup untuk mereka oleh pihak berwenang karena aturan Uni Eropa yang melarang orang-orang dengan dokumen sah untuk bepergian. (Reuters/Bernadett Szabo)

Para migran tidur dekat stasiun kereta api Keleti di Budapest, Hungaria (3/9). (Reuters/Bernadett Szabo)

Para migran yang diselamatkan dari pantai Libya merayakannya di atas kapal Norwegia, Siem Pilot, saat tiba di pelabuhan Cagliari, Italia (3/9). (AP/Gregorio Borgia)

Para pengungsi Suriah dan Afhanistan di atas perahu kecil mendekati pulau Lesbos di Yunani (3/9). Organisasi Migrasi Internasional (IOM) mengatakan 1.500-2.000 orang mengambil rute melewati Yunani, Makedonia dan Serbia ke Hungaria setiap hari dan ada "kemungkinan nyata" aliran itu dapat meningkat menjadi 3.000 per hari. (Reuters/Dimitris Michalakis)

Seorang warga membantu membagikan buah kepada para migran di depan kantor Dinas Kesehatan dan Sosial (LaGeSo), di Berlin, Jerman (3/9). ​(Reuters/Hannibal Hanschke)

Abdullah Kurdi, ayah dari Aylan Kurdi yang berusia tiga tahun, menangis saat meninggalkan kamar mayat di Mugla, Turki (3/9). Keluarga Aylan, bocah Suriah yang mayatnya terbawa ombak ke pantai Turki, telah mencoba beremigrasi ke Kanada setelah meninggalkan kota mereka yang diguncang perang, Kobani. ​(Reuters/Murad Sezer)

Para pencari suaka mencari pakaian di tempat penampungan sementara di luar kantor luar negeri di Brussels, Belgia (3/9). Sekitar 2.300 orang meminta suaka di Belgia bulan Juni saja, naik sepertiga dari bulan sebelumnya, menurut data resmi. Pemerintah Belgia telah menawarkan perumahan untuk 2.500 pendaftar tambahan.​ (Reuters/Yves Herman)

Para migran yang diselamatkan dari pantai Libya mengintip dari gerbang kapal Norwegia Siem Pilot, untuk melihat pulau Sardinia saat mengarungi laut Mediterania menuju pelabuhan Cagliari, Italia (3/9). (AP/Gregorio Borgia)

Para migran mendekati pos pemeriksaan perbatasan di kota Idomeni, Yunani, dan menyeberangi Makedonia selatan (3/9). Makedonia telah menanggung arus masif pengungsi dan migrasi orang-orang yang menuju Uni Eropa, dengan lebih dari 200.000 orang tiba di sana sejauh ini tahun ini.​ (AP/Giannis Papanikos)

Para migran menerima sumbangan minuman jus di depan stasiun kereta api di Budapest, Hungaria (3/9). Lebih dari 150.000 migran telah mencapai Hungaria tahun ini, sebagian besar melalui perbatasan selatan dengan Serbia. Banyak yang mencari suaka, namun segera mencoba pergi ke negara-negara Uni Eropa yang lebih kaya. (AP/Frank Augstein)

Polisi paramiliter di pantai dekat Bodrum, Turki, menggendong mayat anak migran yang kemudian diketahui bernama Aylan Kurdi, yang merupakan salah satu penumpang kapal migran yang terbalik.

Para migran berdiri dekat kamp yang dikenal sebagai Hutan Baru di Calai, Perancis utara (2/9). (AP/Michel Spingler)