Krisis Migran di Kota New York Memburuk, Pencari Suaka Berkemah

Ratusan migran tidur di trotoar depan Hotel Roosevelt yang jadi pusat untuk memproses imigran, Kamis, 1 Agustus 2023. (Foto: Timothy A. Clary/AFP)

Ratusan migran berada di luar Hotel Roosevelt di pusat Manhattan, di Kota New York, Amerika Serikat (AS). Hotel itu beroperasi sebagai pusat pemrosesan migran yang ditampung di kota itu. Namun, tempat penampungan itu sekarang sudah penuh dan para migran tidur di trotoar sambil menunggu bantuan.

Pembagian makanan dan air untuk para migran di tengah kota Manhattan merupakan pemandangan yang sudah tidak asing lagi di Kota New York..

BACA JUGA: Pemerintah AS Kesulitan Tangani Masalah Tuna Wisma

Sejak akhir Juli, ribuan migran telah diangkut dengan bus dari Texas ke New York dan negara bagian-negara bagian AS lainnya. Karena tempat penampungan penuh, para migran tidur di luar Hotel Roosevelt, pusat pemrosesan dan penampungan di kota itu

Jean Carlos Vazquez adalah seorang migran dari Venezuela. Dia mengatakan, “Sudah beberapa jam sejak saya tiba. Mereka memberi saya air, beberapa apel, dan makanan lainnya. Tapi saya tidak tidak tahu berapa lama lagi harus menunggu.”

Para migran kebanyakan berasal dari Afrika dan Amerika Latin. Sebagian besar mereka tidak bisa berbicara dalam bahasa Inggris dan tidak tahu harus berbuat apa.

Your browser doesn’t support HTML5

Dari Pengungsi untuk Pengungsi: Solidaritas Imigran AS

Pihak berwenang New York mengatakan sekitar 90.000 migran telah tiba di kota itu dari perbatasan selatan pada tahun lalu.

Wali Kota New York City Eric Adams secara teratur memeriksa tempat penampungan, dan selama berbulan-bulan dia telah meminta bantuan dari pemerintahan Biden. Tempat penampungan di Kota New York penuh, dan Pemkot telah menghabiskan jutaan dolar untuk memberikan dukungan kepada migran.

“Kami butuh bantuan. Dan keadaan tidak akan menjadi lebih baik. Mulai saat ini, keadaan memburuk. Tidak ada lagi kamar yang tersisa,” ujar Wali Kota New York Eric Adams. [lt/em]