Kru Tinggalkan Kapal yang Dihantam Rudal Houthi di Laut Merah

Kapal kargo Rubymar, yang membawa gandum asal Ukraina, berlayar di Laut Hitam dekat pesisir Kumkoy, di utara Istanbul, pada 2 November 2022. (Foto: AFP/Ozan Kose)

Awak dari sebuah kapal kargo yang berlayar di Laut Merah meninggalkan kapalnya pada Senin (19/2) malam setelah milisi Houthi menyerang kapal tersebut dengan rudal balistik yang ditembakkan dari Yaman, kata militer AS.

Kelompok Houthi yang didukung Iran telah menembakkan puluhan rudal selama berminggu-minggu ke arah kapal-kapal yang lewat tanpa menimbulkan banyak kerusakan atau seringkali meleset dari sasaran. Serangan tersebut merupakan upaya untuk memaksa Israel menghentikan perangnya melawan militan Hamas di Gaza.

Namun serangan terbaru ini adalah salah satu yang paling serius.

Komando Pusat militer AS mengatakan satu rudal menghantam Rubymar, “menyebabkan kerusakan” dan mendorong awak kapal mengeluarkan panggilan darurat. Kapal Rubymar berlayar dengan bendera Belize, namun basis pemiliknya terdaftar di Inggris.

Komando Pusat mengatakan satu kapal perangnya dan kapal dagang lainnya menanggapi panggilan tersebut. Kapal dagang itu membawa awaknya ke pelabuhan terdekat.

BACA JUGA: Serangan Siber AS Hantam 2 Kapal Militer Iran di Laut Merah

Dalam pernyataan, juru bicara militer Houthi, Yahya Sarea, mengatakan bahwa milisi telah menembakkan “sejumlah rudal” ke Rubymar, menyebabkan kerusakan parah, membuatnya “berhenti total” dan “berisiko tenggelam.”

Kelompok Houthi awalnya mengatakan pada beberapa minggu lalu bahwa mereka menyerang kapal-kapal milik Israel atau yang berlayar ke dan dari pelabuhan-pelabuhan Israel. Namun sejak itu mereka menarget kapal-kapal yang tidak terkait Israel dan pergi ke tujuan lain.

AS dan Inggris mulai membalas dengan serangan udara terhadap lokasi rudal Houthi pada awal Januari, namun ini tidak menghentikan para militan untuk menembaki kapal-kapal yang lewat.

Serangan Houthi telah mengganggu pelayaran global di wilayah tersebut. Beberapa kapal induk kini menghindari Laut Merah dan Teluk Aden, jalur utama menuju Terusan Suez. Sedangkan kapal-kapal kargo menambah jarak tempuh 6.400 kilometer memutari Afrika. Ini menambah ongkos kirim dan waktu tempuh sekitar 10 hari untuk setiap arah. [ka/jm]