Juru bicara Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, serangan yang dilakukan KSB tersebut mengakibatkan seorang warga negara (WN) Selandia Baru bernama Graeme Thomas Weal meninggal dunia, Sementara dua lainnya mengalami luka tembak dan telah dilarikan ke klinik Kuala Kencana untuk penanganan medis.
"Identitas korban Graeme Thomas Weal (57) meninggal dunia. Lalu, Jibril MA Bahar (49) mengalami luka akibat terkena tembakan pada perut bagian kanan dan paha kanan. Kemudian, Ucok Simanungkalit (52), karyawan PT Freeport Indonesia, luka pada siku kanan dan punggung belakang," kata Kamal dalam keterangan resminya kepada VOA, Senin sore (30/3).
Pihak kepolisian, katanya, mengetahui bahwa penembakan itu dilakukan KSB pimpinan Joni Botak. Saat ini personel gabungan TNI-Polri masih melakukan pengejaran terhadap kelompok yang melakukan penembakan di kawasan perkantoran dan permukiman PT Freeport Indonesia yang berada di dataran rendah Timika itu.
"Pukul 14.00 WIT, personel gabungan TNI-Polri melakukan respons cepat menuju ke tempat kejadian perkara. Pada pukul 14.15 WIT personel gabungan melakukan pengejaran ke dalam hutan yang berada di Kuala Kencana," ujar Kamal.
BACA JUGA: Satgas Gabungan TNI-Polri Tembak Mati 4 Anggota KSB di TembagapuraSementara itu juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Sebby Sambom mengklaim pihaknya bertanggung jawab atas serangan yang terjadi di kawasan PT Freeport Indonesia itu
"Itu penembakan benar dari TPNPB dan kami bertanggung jawab. Kami telah keluarkan perintah perang di wilayah tersebut. Jika ada penembakan itu kami yang lakukan, bukan kelompok kriminal siapa-siapa, dengan tujuan tutup PT Freeport Indonesia. Lalu, Indonesia duduk di meja perundingan untuk membicarakan hak bangsa Papua," kata Sebby kepada VOA.
Sebby menjelaskan sebelumnya mereka telah mengerahkan 33 komando daerah pertahanan (kodap) untuk melakukan serangan di kawasan PT Freeport Indonesia.
"Kami telah keluarkan perintah perang di wilayah itu. Kami tidak ada hanya satu kelompok di sana ada 33 kodap yang berada di kawasan PT Freeport Indonesia dan bisa melakukan serangan kapan saja," katanya. [aa/ab]