KTT ASEAN di Myanmar akan Bahas Ketegangan di Laut China Selatan

Anggota tim pelacak bom beristirahat setelah mengecek keamanan Myanmar International Convention Center, tempat berlangsungnya KTT ASEAN, di Naypyitaw, Myanmar, 9/5/2014.

Ketegangan yang meningkat di Laut Cina Selatan diperkirakan akan menjadi salah satu isu utama diskusi pada KTT ASEAN tahunan hari Sabtu di Myanmar.
Myanmar, yang menjadi tuan rumah KTT itu untuk pertama kalinya, telah memperketat keamanan di ibukota Naypyitaw sambil bersiap-siap untuk menyambut para pemimpin regional mulai Sabtu.

Juru bicara presiden Ye Htut mengatakan Myanmar ingin KTT itu memusatkan perhatian pada mengurangi ketegangan lewat berbagai perjanjian yang sudah ada.

“Kita sudah memiliki pernyataan ASEAN yang disebut “Deklarasi Laut Cina Selatan.” Kami akan berupaya merundingkan isu ini secara damai dan mencegah penggunaan kekuatan. Myanmar, sebagai anggota ASEAN, akan terus mematuhi aturan ini,” kata Ye Htut.

China terlibat dalam berbagai insiden maritim yang berkepanjangan dengan anggota ASEAN lainnya, Vietnam dan Filipina.

Awal pekan ini, Filipina menangkap 11 nelayan China karena memancing ikan secara ilegal di sebuah wilayah sengketa dekat Dangkalan Half Moon di Kepulauan Spratly. Polisi Filipina menolak tuntutan China untuk membebaskan para nelayan itu.

Sementara itu, kapal China dan Vietnam bertabrakan pekan ini dalam sengketa mengenai penempatan kilang minyak Cina di perairan sengketa dekat Kepulauan Paracel.