Pertemuan puncak antara para pemimpin Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dimulai hari Jumat di Ibu Kota Arab Saudi, Riyadh.
Pertemuan puncak di negara di Timur Tengah ini berlangsung sementara perang terbaru Israel-Hamas berlanjut.
Berpidato di KTT tersebut, Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed Bin Salman mengatakan, “Pertemuan hari ini bertujuan untuk membangun kerja sama dan kemitraan untuk mencapai kepentingan masyarakat, meningkatkan peluang pertumbuhan dan membangun keamanan dan stabilitas. Pada waktu pertemuan ini, menyedihkan bagi kita dengan apa yang disaksikan Gaza sekarang ini, mulai dari eskalasi kekerasan yang mengorbankan warga sipil tak bersalah.“
Perang dimulai pada 7 Oktober setelah militan Hamas menyerbu Israel, dan Israel bertekad akan menghancurkan kelompok itu.
Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengatakan 3,785 orang Palestina tewas dan lebih dari 12.500 lainnya cedera. Lebih dari 1.400 orang di Israel tewas dalam serangan itu.
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan bahwa keluarga 203 orang yang diyakini telah ditangkap Hamas dan dibawa ke Gaza telah diberitahu.
BACA JUGA: Dewan Keamanan PBB Gagal Ringankan Penderitaan di GazaSerangan udara Israel terhadap Gaza berlanjut dan menteri pertahanan Israel telah memberitahu militer untuk bersiap melakukan serangan darat di teritori Palestina, meskipun ia belum menyebutkan kapan hal itu akan terjadi.
“Kami menekankan penolakan mutlak kami terhadap penargetan warga sipil dengan cara dan dalih apa pun,” kata Putra Mahkota Saudi itu dalam KTT tersebut.
Didirikan pada tahun 1967 pada era perang Dingin, ASEAN terdiri dari Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.
GCC adalah blok yang terdiri dari Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. [uh/ab]