Undangan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un kepada Presiden Korea Selatan Moon Jae-in untuk berkunjung ke Pyongyang dapat memperumit usaha diplomatik pemerintahan Trump untuk menekan negara komunis yang terkucil itu agar meninggalkan program senjata nuklirnya, kata para analis.
Kim menyampaikan undangan yang jarang kepada pemimpin Korea Selatan melalui orang yang paling dipercayainya, yakni adik perempuannya satu-satunya, Kim Yo Jong, yang berkunjung ke Selatan sebagai bagian dari delegasi Korea Utara ke Olimpiade Musim Dingin, menurut kantor presiden Korea Selatan hari Sabtu.
Moon mengatakan ia ingin "menciptakan keadaan yang memungkinkan kunjungan itu dapat terlaksana," menurut kantor presiden.
Prakarsa diplomatik Korea Utara dilakukan di tengah meningkatnya tekanan internasional, yang dipimpin oleh Amerika Serikat, yang bertujuan untuk mengenakan tekanan ekonomi dan diplomatik maksimum terhadap rezim tersebut. Mantan para pejabat dan analis Amerika mengatakan langkah Korea Utara itu dapat membuat Moon, yang mendukung usaha tekanan Trump sementara mengusahakan dialog dengan Utara, tidak serasi dengan pemerintahan Trump.
"Undangan itu adalah langkah yang sangat pintar oleh Kim Jong Un sebagai pemisah antara Washington dan Seoul. Kim sangat pandai memainkan hubungan masyarakat dengan undangan pertemuan puncak itu dan mengobarkan perasaan persatuan Korea," kata Robert Manning, seorang peneliti di Atlantic Council. [gp]