Para pemimpin NATO mengadakan pertemuan hari kedua Jumat (5/9) di Wales untuk membahas krisis Ukraina dan peran organisasi itu dalam membendung ancaman militer yang meningkat dari ekstremis Islam di Irak dan Suriah.
Para pemimpin tersebut akan mempertimbangkan sanksi lagi terhadap Rusia karena bantuannya bagi separatis di Ukraina timur.
Organisasi pertahanan yang beranggotakan 28 negara itu juga diperkirakan akan menyetujui pembentukan pasukan gerak cepat dan pengerahan peralatan militer ke Eropa timur untuk membantu mencegah kemungkinan agresi militer Rusia di sana.
Presiden Amerika Barack Obama akan berpidato pada akhir pertemuan puncak itu. Ia menghabiskan hari Kamis bertemu dengan para pemimpin lain persekutuan NATO.
Presiden Ukraina, Petro Poroshenko, yang menghadiri pembicaraan NATO itu, menyuarakan optimisme dengan hati-hati bahwa persetujuan gencatan senjata dengan pemberontak pro-Rusia dapat segera ditanda-tangani.
Krisis Ukraina telah mendominasi pembicaraan itu, tetapi para pemimpin NATO juga membahas pengembangan strategi untuk membendung ancaman dari militan ISIS yang dalam beberapa minggu ini telah menduduki daerah luas di Irak utara dan Suriah timur.
Para pejabat mengatakan pembicaraan Jumat diperkirakan akan dipusatkan pada pengembangan strategi untuk membendung ancaman dari kaum ekstremis ISIS yang dalam beberapa minggu ini telah menduduki daerah luas di Irak utara dan Suriah timur.