Presiden Amerika Joe Biden, hari Selasa (11/7), mengatakan KTT NATO tahun ini merupakan "momen bersejarah." Aliansi militer itu bersiap memperbesar diri sambil menangani masalah seputar perang yang memanas di Ukraina.
“Ini adalah momen bersejarah,” kata Biden kepada Sekjen NATO Jens Stoltenberg. “Menambahkan Finlandia dan Swedia ke NATO adalah konsekuensi. Dan kepemimpinan Anda sangat penting. Kami menyetujui bahasa yang Anda usulkan, terkait masa depan Ukraina untuk bergabung dalam NATO.”
Stoltenberg, Selasa, mengatakan bahwa ia "sangat yakin" parlemen Turki akan menerima anggota baru, Swedia. Sementara itu, presiden Ukraina terus mendesak agar negaranya dimasukkan ke aliansi keamanan tersebut – langkah yang tampaknya tidak mungkin diambil anggota NATO pada pertemuan puncak ini di ibu kota Lithuania.
“NATO akan memberi keamanan kepada Ukraina,” cuit Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. "Ukraina akan membuat aliansi ini lebih kuat."
Sekutu sedang memperdebatkan kata-kata dari teks bersama terakhir, tetapi ada konsensus bahwa Ukraina bergabung dalam NATO sementara invasi Rusia sedang berlangsung, tidak dipertimbangkan.
BACA JUGA: Sekjen Stoltenberg Sebut KTT NATO ‘Bersejarah’Keanggotaan di tengah perang akan membutuhkan aliansi untuk menerapkan prinsip “serangan terhadap satu anggota adalah serangan terhadap semua” yang diabadikan dalam Pasal 5 blok tersebut. Prinsip ini menempatkan Amerika dan negara-negara Barat dalam konflik langsung dengan Rusia.
Zelenskyy mengatakan dia menerima situasi itu. Tetapi sebelum para pemimpin berkumpul untuk KTT itu, ia mencuit, mengeluhkan apa yang dikatakannya sebagai "sinyal bahwa kata-kata tertentu sedang dibahas tanpa Ukraina."
Sekutu NATO pada 2008 secara prinsip setuju bahwa Ukraina akan bergabung, tetapi belum menetapkan jalur untuk keanggotaan Ukraina.
Stoltenberg, Selasa, mengatakan di Vilnius bahwa dia telah mengajukan paket dalam pertemuan informal para menteri luar negeri NATO pada Mei lalu. Paket itu antara lain berisi penghapusan persyaratan untuk rencana aksi keanggotaan bagi Ukraina.
Sebagian sekutu NATO, termasuk Amerika, Inggris, dan Prancis, akan mengajukan usul untuk memperkuat militer Ukraina, termasuk kebutuhan pascaperangnya, melalui rangkaian komitmen jangka panjang di luar kerangka NATO.
Apa yang disebut jaminan keamanan, akan dilakukan dalam “koordinasi yang sangat erat, mengingat taruhannya begitu tinggi.” Namun, ini akan “berbeda dengan perjanjian Pasal 5 untuk membela Ukraina,” kata Leslie Vinjamuri, direktur Amerika dan program America di Chatham House, kepada VOA.[ka/jm]