Peneliti: Kualitas Air di Kota Flint, Michigan, Membaik

Keran-keran air minum bertanda "Jangan Minum Sampai Pengumuman Selanjutnya" di SMA Flint Northwestern di Flint, Michigan, 4 Mei 2016.(AP/Carolyn Kaster)

Air di Flint sekarang tampaknya memasuki tahap yang dianggap normal bagi kota-kota Amerika.

Seorang peneliti Universitas Virginia Tech yang memaparkan masalah timah di kota Flint tahun lalu mengatakan kadar timbal dalam air menurun di Flint, Michigan yang menandai “awal dari akhir bencana kesehatan masyarakat”.

Tapi penduduk masih terus harus minum air ledeng yang disaring atau air botol sampai sistem tersebut pulih, kata kepala peneliti Marc Edwards dalam konferensi pers hari Kamis.

Pada pengujian yang terbaru bulan Juli, 45 persen rumah tidak terdeteksi memiliki kadar timbal dibandingkan hanya 9 persen rumah pada bulan Agustus 2015.

“Air di Flint sekarang tampaknya memasuki tahap yang dianggap normal bagi kota-kota Amerika,” kata Edwards. “Kondisi jauh lebih baik sekarang."

Pejabat kesehatan federal Amerika mendapati bahwa anak-anak di Flint memiliki kadar timbal berbahaya yang lebih tinggi dalam darah mereka setelah kota itu mengalihkan pasokan airnya dari sistem air Detroit ke sungai Flint untuk menghemat biaya.

Kota itu mengalihkan pasokan airnya tahun 2014 tanpa memastikan bahwa air dari Sungai Flint telah diamankan dengan bahan anti-karat sebagaimana diwajibkan undang-undang.

Air sungai membuat pipa-pipa air yang sudah tua di kota itu berkarat mengubah air minum menjadi kecoklatan karena kontaminasi besi dan juga mengikis timbal dari pipa-pipa yang lebih kecil yang menyalurkan air ke rumah-rumah.

Secara keseluruhan 100 ribu orang terimbas oleh air yang terkontaminasi itu. Timbal dalam pasokan air bisa menyebabkan masalah-masalah kesehatan yang parah dan permanen, khususnya pada anak-anak yang otak dan sistem syarafnya masih berkembang. [my/al]