Kuba mencapai kemajuan pada hari Senin (8/8) dalam upayanya mengatasi kebakaran di fasilitas penyimpanan minyak utamanya yang telah menewaskan seorang petugas pemadam, dengan bantuan dari Meksiko dan Venezuela untuk mengatasi kobaran api.
Sambaran petir pada Jumat lalu (5/8) menyulut satu dari delapan tangki penyimpan minyak di pelabuhan supertanker Matanzas, 96 kilometer sebelah timur Havana. Tangki kedua terbakar pada hari Sabtu (6/8), mengejutkan para petugas pemadam dan lainnya di lokasi itu. Enam belas orang masih belum ditemukan.
Susely Morfa Gonzalez, ketua Partai Komunis di Matanzas, mengatakan kepada wartawan setempat bahwa “tidak ada kobaran api sekarang ini, hanya asap putih” yang muncul dari tangki pertama yang disambar petir.
BACA JUGA: Fasillitas Penyimpanan Minyak Terbakar di Kuba, Puluhan CederaIa mengatakan tangki kedua masih terbakar, menimbulkan kolom asap hitam besar. Sementara itu tangki ketiga, yang pada Sabtu malam dikhawatirkan oleh para petugas akan meledak, “didinginkan dengan air secara berkala, untuk mempertahankan suhu yang memadai yang mencegah pembakaran.”
Ledakan kedua pada hari Sabtu (6/8) mencederai lebih dari 100 orang, kebanyakan adalah petugas pertolongan, dan 24 orang masih dirawat inap, lima di antaranya dalam kondisi kritis. “Kami menghadapi kebakaran sedemikian besar yang sangat sulit di diatasi di Kuba, di mana tidak semua alat yang diperlukan tersedia,” kata Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel kepada wartawan.
BACA JUGA: Presiden Meksiko Desak Peningkatan Upaya Penyelamatan Pekerja Tambang yang TerperangkapPada hari Minggu, 82 personel pemadam berpengalaman asal Meksiko dan 35 dari Venezuela bergabung dalam upaya itu, dengan membawa empat pesawat bermuatan bahan kimia untuk memadamkan kebakaran.
Kuba telah mengalami pemadaman harian dan kekurangan bahan bakar.
Hilangnya kapasitas bahan bakar dan penyimpanannya kemungkinan besar memperburuk situasi itu, yang telah memicu protes kecil setempat dalam beberapa bulan ini. [uh/ab]