Kuba Inginkan Pendekatan Realistis dalam Isu Migrasi dengan AS

  • Associated Press

Warga memasang sejumlah poster yang berisi pengumuman tentang pemilu legislatif di Havana, Kuba, pada 25 Maret 2023. (Foto: Reuters/Alexandre Meneghini)

Seorang diplomat tinggi Kuba mengatakan pemerintahnya mengharapkan pendekatan yang lebih “realistis” pada embargo yang diberlakukan terhadap Kuba. Hal itu ia sampaikan ketika sejumlah pejabat Kuba dan Amerika Serikat melangsungkan pertemuan dua tahunan pada Rabu (12/4), yang ketiga sejak dilanjutkannya pembicaraan tersebut pada 2022.

Berbicara di Havana pada Selasa (11/4), Wakil Direktur Urusan Amerika Serikat di Kementerian Luar Negeri Kuba, Johana Tablada, mengatakan pemerintahnya melihat adanya kaitan antara peningkatan angka migrasi dan sanksi yang saat ini berlaku terhadap pemerintah Kuba.

“Kami ingin ada analisa yang lebih realistis dan objektif dari Amerika Serikat untuk menyudahi sebagian sanksi ini,” ujarnya.

BACA JUGA: Warga Kuba Berikan Suara dalam Pemilu Parlemen, Potensi Golput Jadi Masalah

Perwakilan dari kedua negara akan melangsungkan pertemuan di Washington DC, sebagai bagian dari program pertemuan dua tahunan untuk mengevaluasi perjanjian migrasi.

Pertemuan itu dilanjutkan kembali tahun lalu setelah mengalami jeda selama enam tahun yang bertepatan dengan mendinginnya hubungan kedua negara, yang didorong oleh mantan Presiden Donald Trump.

Pembicaraan juga berlangsung setelah tahun 2022 menandai sebagai tahun dengan rekor tertinggi migrasi ketika sekitar 300.000 orang Kuba tiba di perbatasan selatan Amerika Serikat. [em/rs]